Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mengintegrasikan data pertanian khususnya komoditas kelapa sawit untuk kepentingan Sensus Pertanian 2023 (ST2023).Koordinasi dan kolaborasi BPS dengan BPDPKS menjadi sangat penting untuk membantu menyukseskan pelaksanaan ST2023
Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan sektor perkebunan khususnya kelapa sawit menjadi salah satu komoditas yang akan didata dalam ST2023 untuk memperoleh variabel yang akan digunakan dalam pengambilan kebijakan kelapa sawit Indonesia.
"Koordinasi dan kolaborasi BPS dengan BPDPKS menjadi sangat penting untuk membantu menyukseskan pelaksanaan ST2023. Kolaborasi dengan banyak pihak sangat diperlukan karena ST2023 bukan milik BPS semata, namun milik Indonesia untuk terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia," katanya usai melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman.
Atqo mengatakan kerja sama antara BPS dengan BPDPKS penting untuk mempertajam informasi perihal kelapa sawit, baik bagi BPS maupun bagi BPDPKS. Menurutnya, Indonesia memegang peran agar pembangunan pertanian berkelanjutan dapat terus tercapai.
Sensus Pertanian 2023 (ST2023) yang akan diselenggarakan BPS pada tahun depan meliputi seluruh unit usaha pertanian, baik yang dikelola oleh rumah tangga, perusahaan maupun unit usaha lainnya.
Perjanjian kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi antara BPS dengan Kementerian Keuangan yang telah dijalin sejak 2018. Perjanjian kerja sama BPS dengan BPDPKS terkait Penyediaan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Data dan/atau Informasi Statistik Kelapa Sawit.
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia karena kemampuannya menghasilkan minyak nabati yang banyak dibutuhkan oleh sektor industri.
Komoditas kelapa sawit juga menjadi salah satu proyek utama dalam akselerasi energi terbarukan dari bahan bakar nabati berbasis komunitas sebagai prioritas nasional yang memperkuat pertahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas di RPJMN.
Atqo mengatakan Indonesia memainkan peran strategis dalam sistem pangan dan pertanian global. Hal ini terlihat dari potensi komoditas pasar Indonesia yang besar didukung dengan populasi penduduk yang mencapai 270,20 juta jiwa dan didominasi oleh penduduk usia produktif (70,72 persen).
Di sisi lain, Indonesia mempunyai luas lahan baku sawah mencapai 7,46 juta hektare dan budi daya pertanian melibatkan sekitar 27,68 juta rumah tangga yang membuat Indonesia menjadi produsen utama global dalam beberapa komoditas pertanian strategis seperti kelapa sawit, kakao, padi, dan perikanan.
Baca juga: BPDPKS catat kinerja positif sektor sawit di tahun 2021
Baca juga: BRIN dan BPDPKS pamerkan inovasi Indonesia di Expo 2020 Dubai
Baca juga: BPS: Upaya pengentasan kemiskinan harus lebih tinggi di pedesaan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022