• Beranda
  • Berita
  • Cegah anak stunting rupanya bisa dimulai sebelum ibu masuki kehamilan

Cegah anak stunting rupanya bisa dimulai sebelum ibu masuki kehamilan

25 Januari 2022 17:43 WIB
Cegah anak stunting rupanya bisa dimulai sebelum ibu masuki kehamilan
Ilustrasi Ibu Hamil. (ANTARA/HO/Pexels)
Pencegahan kasus anak stunting atau kekerdilan rupanya bisa dimulai bahkan sebelum ibu memasuki masa kehamilan. 

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RSUD Kabupaten Tangerang dokter Dhika Prabu Armadhanu, SpOG (K)., M.Kes menyebutkan calon ibu bisa mencegah kasus stunting sejak sebelum kehamilan dengan cara menjaga asupan nutrisi yang cukup untuk dirinya terlebih dahulu.

“Kehamilan bagus itu juga tergantung terhadap plasenta. Kalau plasenta ibu hamil bagus, pastinya kehamilan pun bagus. Supaya plasenta dalam kondisi baik ketika kehamilan, perlu perencanaan kehamilan sebelum pernikahan. Paling tidak tiga bulan sebelum pernikahan, pasangan harus mulai merencanakannya. Calon ibu harus mendapatkan cukup nutrisi agar siap menghadapi kehamilan,” ujar dokter Prabu dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Baca juga: Dokter: Orang tua yang merokok pengaruhi pemberian gizi pada anak

Biasanya untuk mencegah kasus stunting, ibu- ibu yang baru hamil baru disarankan dan dianjurkan untuk menjaga perubahan gaya dan pola hidup termasuk perbaikan nutrisi. Rupanya cara itu kurang tepat, dan seharusnya calon ibu harus sudah menjaga pola hidup sehat dan nutrisi cukup bahkan sebelum merencanakan kehamilan.

Faktanya di lapangan ternyata masih banyak ibu yang bahkan sudah hamil tidak menyadari dirinya mengalami kekurangan nutrisi atau malnutrisi. Maka dari itu akhirnya terjadilah banyak kasus anak stunting atau mengalami kekerdilan.

Agar hal itu tidak kembali berulang, maka sebagai ibu hamil ada beberapa cara untuk mengetahui apakah dirinya sudah memiliki nutrisi cukup atau justru berkekurang.

Salah satu cara mengenali ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi adalah ketika berat badannya tidak bertambah, bahkan mengalami penurunan, sedangkan janin bertambah berat.

Ibu hamil yang mengalami kurang gizi tidak hanya berisiko mengalami anemia atau preeklamsia, tetapi defisiensi nutrisi juga memengaruhi pertumbuhan bayi. Ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, melahirkan bayi prematur, dan juga menimbulkan risiko anak mengalami stunting.

Untuk itu ibu harus rutin menjaga pola makan yang sehat dan seimbang agar nutrisinya terpenuhi dan dapat mencegah terjadinya kasus stunting untuk generasi mendatang. Apabila kebutuhan nutrisi telah tercukupi sejak sebelum hamil, ibu dapat lebih tenang dalam menjalani proses kehamilan sekaligus mempersiapkan kelahiran bayi.

Menurut Survei Status Gizi Balita Indonesia 2021, stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia.

Meskipun angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir, jumlahnya masih berada di atas negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Baca juga: BKKB: Cegah stunting dan obesitas penting untuk SDM berkualitas

Baca juga: Menkes minta semua pihak terlibat aktif perbaiki gizi anak bangsa

Baca juga: ASNI: Nutrisionis perlu berinovasi serukan gizi sehat cegah kekerdilan

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022