Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan bahwa pengangkutan sampah antara lain terkendala oleh keterbatasan armada pengangkut.
"Kita memang terkendala armada. Jadi setiap harinya 109 armada hanya bisa mengangkut sampah 280 sampai 300 ton per hari," kata Asep di Bandung, Selasa.
Menurut dia, idealnya dibutuhkan sekitar 750 kendaraan untuk mengangkut seluruh timbulan sampah di wilayah Kabupaten Bandung.
"Bukan itu saja, kondisi TPA Sarimukti yang sudah overload (kelebihan muatan) mengakibatkan antrean panjang truk pengangkutan sampah dari masyarakat se-Bandung Raya," kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, hanya ada empat Unit Pelaksana Teknis Daerah Pengelolaan Sampah yang menangani timbulan sampah di 31 wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah berusaha mengatasi masalah sampah antara lain dengan menjalankan program edukasi untuk mendorong warga mengurangi sampah dan mengelola sampah rumah tangga.
"Sampah ini tanggung jawab kita bersama, bukan pemerintah saja. Maka saya harap dengan kondisi saat ini, kesadaran bersama harus bangkit dan mengakar, menjadi budaya sadar sampah hingga anak cucu," katanya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna juga mengajak masyarakat mengubah pola pikir dan perilaku dalam menangani sampah.
"Kalau masyarakat sudah punya nilai pikir bahwa sampah yang diproduksi oleh lingkungannya itu adalah bebannya sendiri, bukan jadi beban orang lain, maka tentu masing-masing akan berkontribusi mengurangi beban dan dampak dari sampah yang kita hasilkan," kata Dadang.
Baca juga:
Jawa Barat gandeng Waste4Change atasi sampah di tiga daerah
DKI Jakarta dukung pengolahan sampah organik
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022