Wakil Presiden, Ma’ruf Amin, berharap bentrokan antarkelompok masyarakat di Sorong, Papua Barat, pada Selasa dini hari (25/1), tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berkelanjutan di antara masyarakat.
"Wapres prihatin dan apalagi itu korban jiwa sudah cukup banyak. Jadi, wapres berharap pihak keamanan lebih sigap, jangan sampai terjadi secara berkelanjutan," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kapolda tinjau lokasi pertikaian dua kelompok warga di Sorong
Meskipun bentrokan antarkelompok tersebut bukan berlatarbelakang suku, agama, ras dan antargolongan (SARA), Ma'ruf tetap merasa prihatin dan berharap kondisi keamanan di Papua selalu terjaga.
"Wapres prihatin dengan kejadian di Sorong, walaupun itu bukan kerusuhan berlatarbelakang SARA, dan Wapres punya tanggung jawab untuk wilayah Papua itu sejahtera dan juga aman," katanya.
Baca juga: Polri libatkan tokoh adat antisipasi bentrok susulan di Sorong
Selanjutnya, Ma'ruf juga meminta kepada aparat kepolisian untuk terus berkoordinasi dengan tokoh agama, tokoh agama dan tokoh adat setempat untuk menjaga kondisi keamanan di Tanah Papua.
"Wapres meminta kepada pihak kepolisian untuk lebih jauh terus berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh keagamaan di sana, supaya semuanya jangan sampai terjadi salah paham, supaya semuanya bisa tertangani dengan baik," ujar Masduki.
Baca juga: Polres Sorong Kota evakuasi 17 jenazah di karaoke
Sebelumnya diberitakan terjadi bentrokan di karaoke Double0 di Sorong hingga menyebabkan 18 orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Kepala Divisi Humas Kepolisian Indonesia Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, mengatakan, satu orang tewas akibat bentrokan dan 17 lainnya meninggal dunia akibat terbakar di dalam tempat hiburan malam tersebut.
Baca juga: Polisi cari pelaku bentrok di Sorong yang sebabkan 18 orang tewas
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara oleh Reskrim Polres Sorong Kota dan Polsek Sorong Timur, dilaporkan terdapat 17 jenazah yang ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022