Lhokseumawe (ANTARA News) - Bunker dan gua pertahanan peninggalan tentara Jepang pada Perang Dunia II di wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, akan dipugar untuk melestarikan peninggalan sejarah dan menjadikannya sebagai objek wisata.di lokasi bunker ada yang telah dikuasai warga sejak lama...
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Miswar, di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan, jumlah bunker tentara Jepang di sana diperkirakan tersebar di enam lokasi pesisir pantai Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti.
Sementara gua milik tentara Jepang hanya satu lokasi yaitu di perbukitan Cot Panggoi, Kecamatan Muara Satu.
Dia sebutkan, pihaknya akan mengusulkan anggaran pemugaran sejumlah situs sejarah peninggalan Jepang tersebut pada 2012.
Bunker pertahanan tentara Jepang di pesisir pantai Ujong Blang, letaknya terpisah-pisah antara satu bunker dengan bunker lainnya.
Bahkan di lokasi bunker ada yang telah dikuasai warga sejak lama dan dijadikan tempat tinggal sehingga diperlukan ganti rugi untuk pemugaran situs sejarah tersebut.
"Rencananya sejumlah bunker yang letaknya terpisah-pisah itu akan direlokasi pada satu tempat di kawasan itu juga karena ada bunker yang hampir lenyap digerus air laut dan juga ada yang telah dijadikan tempat tinggal," terang Miswar.
Sementara untuk gua peninggalan tentara Dai Nippon tersebut yang terletak di Cot Panggoi atau tidak jauh dari lokasi pabrik pencairan gas alam PT Arun NGL, katanya, akan dibersihkan dan dijadikan lokasi wisata sejarah.
Menurut Miswar, pemugaran dan perawatan sejumlah situs sejarah peninggalan tentara Jepang di Lhokseumawe perlu sebagai bahan referensi sejarah karena di sejumlah benteng itu tentara Jepang kerap mendapat perlawanan dari pejuang lokal pada masa itu.
(ANT)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011