• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai gelombang laut hingga 2 meter di wilayah NTB

BMKG: Waspadai gelombang laut hingga 2 meter di wilayah NTB

26 Januari 2022 06:06 WIB
BMKG: Waspadai gelombang laut hingga 2 meter di wilayah NTB
Tangkapan layar prakiraan cuaca yang diakses dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zaenudin Abdul Majid Lombok, NTB, Rabu (26/1/2022). (FOTO ANTARA/HO-BMKG)

Kita mengimbau masyarakat maupun nelayan yang ada di pesisir pantai waspada gelombang tinggi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zaenudin Abdul Majid Lombok menyatakan gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih akan melanda wilayah Selat Lombok bagian utara dan perairan Sumbawa, Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Selat Sape bagian selatan.

"Kita mengimbau masyarakat maupun nelayan yang ada di pesisir pantai waspada gelombang tinggi," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zaenudin Abdul Majid Lombok, Ari Wibianto dalam keterangan tertulis di Praya, Rabu.

Ia menjelaskan dengan adanya informasi gelombang tinggi itu diharapkan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

"Warga kita minta tetap waspada," katanya.

BMKG juga memprediksi wilayah NTB dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

"Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana yang akan terjadi seperti banjir, tanah longsor, genangan air dan pohon tumbang," katanya.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima dan Dompu.

"Potensi hujan terjadi dari pagi hingga malam hari," kata Ari Wibianto .

Sebelumnya, dua orang nelayan asal Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB hilang di Pantai Pademekan setelah diterjang angin kencang saat akan menepi pada hari Selasa (25/1).

"Akibat angin kencang Wak Acuk (60) dan Saipudin (40) beserta sampan yang digunakan menghilang. Nelayan setempat sempat melakukan pencarian belum berhasil ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit.


 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022