Mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menilai Indonesia harus bisa membangun inovasi di bidang maritim untuk mendukung visi sebagai poros maritim dunia pada 2045.Ide pengembangan smart maritime harus diarahkan agar kita bisa mencapai cita-cita di 2045, saat 100 tahun kemerdekaan, yaitu Indonesia berdaulat, adil, maju, dan makmur
Sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia harus memanfaatkan laut dan menjadikannya sebagai sumber kehidupan jika ingin jadi negara maju.
"Ide pengembangan smart maritime harus diarahkan agar kita bisa mencapai cita-cita di 2045, saat 100 tahun kemerdekaan, yaitu Indonesia berdaulat, adil, maju, dan makmur," katanya dalam Webinar IATI-KORIKA terkait smart maritime and smart agriculture secara daring di Jakarta, Rabu.
Mantan Menteri Keuangan itu menuturkan ekonomi maritim baru menyumbang 6,4 persen dari total perekonomian pada 2015.
Untuk bisa mewujudkan visi poros maritim dunia, setidaknya Indonesia harus bisa meningkatkan kontribusi tersebut menjadi 12,5 persen atau dua kali lipatnya pada 2045.
"Fokusnya pada konektivitas laut, industrialisasi perikanan dan tentunya tourism, terutama wisata bahari," katanya.
Kendati penting menempatkan sektor maritim sebagai salah satu penggerak ekonomi, Bambang menyebut keberadaan sumber daya manusia (SDM) maritim juga sangat penting untuk menuju kemakmuran.
"Kita harus mampu menciptakan SDM maritim yang unggul dengan didukung inovasi teknologi kemaritiman," katanya.
Bambang pun menilai pembangunan berbasis inovasi kini jadi keharusan agar Indonesia bisa maju dan keluar jadi jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).
"Salah satu inovasi di kemaritiman karena wilayah kita sebagian besar adalah wilayah laut. Dan Indonesia harus bisa hidup dari kemampuan industri maritim tersebut serta kemampuan kita menjaga wilayah laut kita," katanya.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan teknologi informasi di industri maritim harus benar-benar bisa dikuasai.
"Paling tidak kalau belum bisa menciptakan teknologinya, kita harus bisa meng-utilisasi teknologi itu dengan semaksimal mungkin dengan menciptakan efisiensi di sektor maritim," katanya.
Baca juga: BRIN akomodasi riset eksplorasi kekayaan alam maritim Indonesia
Baca juga: BMKG lakukan inovasi dukung Indonesia jadi poros maritim dunia
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022