• Beranda
  • Berita
  • Masyarakat ekonomi mampu diimbau mulai beli set top box dari sekarang

Masyarakat ekonomi mampu diimbau mulai beli set top box dari sekarang

26 Januari 2022 14:43 WIB
Masyarakat ekonomi mampu diimbau mulai beli set top box dari sekarang
Tangkapan layar saat Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja Digitalisasi Penyiaran Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/1/2022) (ANTARA/Fathur Rochman)
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak masyarakat, terutama dari golongan ekonomi mampu untuk mulai membeli perangkat set top box dari sekarang tanpa harus menunggu dimulainya tahapan analog switch off (ASO).

Baca juga: Set top box ASO tahap pertama tercukupi

"Penting sekali untuk mendorong masyarakat membeli set top box atau mengganti televisinya tidak perlu menunggu sampai dengan ASO, terutama bagi masyarakat yang mampu," ujar Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail di Jakarta, Rabu.

Ismail menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Panitia Kerja Digitalisasi Penyiaran Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut dia, hal itu penting disosialisasikan untuk menghindari membludaknya pembelian set top box di saat-saat terakhir tahapan ASO, yang dapat menimbulkan kelangkaan perangkat tersebut di pasaran.

"Kami khawatir juga nanti di pasaran yaitu jadi sedikit set top box-nya karena kita fokus untuk masyarakat tidak mampu. Untuk yang mampu itu kalau bisa beli set top box dimulai dari sekarang jadi ini salah satu sosialisasi yang sangat penting," ucap dia.

Ismail menjelaskan, masyarakat yang telah membeli set top box mulai dari sekarang tetap bisa menyaksikan siaran digital lantaran sejumlah lembaga penyiaran sudah melakukan siaran secara simulcast. Simulcast adalah proses bersiaran TV digital tanpa mengakhiri siaran TV analog.

Dalam data yang dipaparkan Kominfo, sebanyak 291 dari 697 lembaga penyiaran (41,75 persen) sudah bersiaran secara simulcast.

"Dengan hadirnya siaran simulcast ini masyarakat sudah bisa berpindah atau sudah bisa menikmati siaran digital di daerahnya. Bahkan banyak sekali daerah yang siaran digitalnya lebih banyak daripada siaran analog," kata Ismail.

Lebih lanjut Ismail mengatakan bahwa pihaknya tengah mendiskusikan dengan penyelenggara TV untuk menyiapkan "konten pembunuh", yakni konten menarik yang hanya disiarkan di TV digital.

"Ini untuk mendorong masyarakat untuk segera membeli TV digital atau menyiapkan set top box-nya. Kalau misalnya tayang bola gitu nontonnya cuma di digital, tidak ada lagi analog. Ini sangat penting untuk kita menyiapkan mendorong adanya killer content," ujar Ismail.

Kominfo secara bertahap akan menghentikan siaran televisi terestrial analog atau analog swith off yang ditargetkan selesai pada 2 November 2022.


Baca juga: Menkominfo: LPS penyelenggara MUX harus lewati uji laik operasi

Baca juga: Penataan spektrum frekuensi demi kembangkan 5G

Baca juga: Siaran digital 2022, apa yang harus masyarakat siapkan?

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022