Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menyatakan pemerintah telah selesai melaksanakan pembangunan berbagai proyek infrastruktur pada tahun lalu melalui SBSN sebesar Rp29,3 triliun.Sekali lagi terbukti bahwa SBSN Proyek dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional dan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian melalui belanja infrastruktur
“Proyek infrastruktur yang dibangun termasuk proyek lanjutan atau luncuran pada tahun sebelumnya,” katanya di Jakarta, Rabu.
Proyek-proyek yang diselesaikan pada 2021 terdiri dari 870 proyek pada 11 kementerian/lembaga (K/L) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yakni salah satunya adalah Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut di Kalimantan Selatan senilai Rp100,02 miliar.
Nilai tersebut melengkapi alokasi pembangunan SBSN Proyek tahun sebelumnya sebesar Rp58 miliar dan pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Tanah Laut ini pun selesai dilaksanakan dengan baik.
“Politeknik Negeri Tanah Laut merupakan salah satu Satker SBSN Proyek Terbaik Tahun 2021,” ujar Luky.
Sementara secara kumulatif, pembiayaan proyek melalui SBSN sejak 2013 sampai 2022 telah mencapai Rp175,37 triliun yang digunakan untuk membangun 4.247 proyek pada 11 K/L yang tersebar di 34 provinsi.
Luky menjelaskan nilai pembiayaan, jumlah proyek, dan K/L yang menggunakan SBSN mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Hal ini menunjukkan sambutan yang baik dari K/L dalam memanfaatkan model pembiayaan SBSN untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai bidang.
“Sekali lagi terbukti bahwa SBSN Proyek dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional dan mendukung upaya pemerintah untuk melakukan pemulihan perekonomian melalui belanja infrastruktur,” katanya.
Baca juga: Kemenkeu: Pembiayaan proyek lewat SBSN capai Rp175,37 triliun
Baca juga: Sri Mulyani targetkan penerbitan SBSN proyek 2022 capai Rp29 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022