Nia Dinata saat konferensi pers pada Rabu mengatakan, dipilihnya nama-nama besar tersebut untuk membintangi series terbarunya itu ternyata bukan tanpa alasan.
"Kalo bagi aku, yang terpenting siapa yang bisa merepresentasikan karakter itu. Kita casting kurang lebih saat draft pertama udah jadi semua, jadi kan udah dapet bayangan. Yang paling bisa merepresentasikan itu yang kita pilih dan berjodohnya sama mereka," kata Nia Dinata.
Baca juga: Netflix gandeng Nia Dinata garap film original
Baca juga: Film Nia Dinata "A World Without" tayang di Netflix bulan depan
Sementara itu, produser Sunil Samtani menambahkan bahwa pihaknya sangat mementingkan kualitas saat memproduksi series "Turut Berduka Cita" sehingga pemain-pemain yang dipilih pun tentu harus dapat memerankan karakter dengan sangat baik.
"Menurut saya, di tengah suasana COVID-19 ini, kita ingin memberikan produk tayangan yang dapat dinikmati, membuat tertawa, terharu, menangis. Di situ kami berdiskusi mengenai casting dan pemain-pemain inilah yang terpilih," ujar Sunil.
"Kalau untuk budget sih relatif ya, karena nomor satu itu kualitas dan bagaimana kita bisa menarik penonton," lanjut dia.
Nia Dinata kemudian memuji kemampuan akting para pemain "Turut Berduka Cita" dan menilai bahwa mereka memiliki chemistry yang luar biasa.
"Turut Berduka Cita" menjadi series kolaborasi pertama antara Nia Dinata dan WeTV Indonesia. Nia mengaku kolaborasi tersebut merupakan proyek yang menyenangkan baginya untuk mengawali tahun 2022.
"Selain menyenangkan, juga mengharukan karena bisa reunian dengan beberapa artis seperti Tora Sudiro, Jihane Almira, Luna Maya, dan Ersa Mayori" kata Nia.
Mengangkat genre komedi satire, "Turut Berduka Cita" bermula dari kematian Rauf Affan, seorang pebisnis yang berpengaruh di masyarakat. Dia merupakan bapak tiga anak dan tiga cucu. Hari pertama, ketiga, ketujuh, dan ke-40 setelah kematian Rauf adalah saat-saat krusial untuk menguak rahasia dan perasaan mendalam masing-masing anggota keluarga yang ditinggalkan.
"Semoga 'Turut Berduka Cita' bisa mendapatkan banyak penonton lewat WeTV yang juga bisa mengangkat cerita keluarga yang sangat Indonesia, namun memiliki pesan cerita yang sangat universal," pungkas Nia.
Baca juga: WeTV sajikan komedi satire lewat series "Turut Berduka Cita"
Baca juga: Cara Nia Dinata bangun semesta distopia di film "A World Without"
Baca juga: Trailer "A World Without" perlihatkan ketegangan di film Nia Dinata
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022