"Masih ada waktu untuk melakukan persiapan, termasuk membangun gedung olahraga baru," ujar Erlangga saat pembukaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jatim di Surabaya, Rabu.
Menurut Erlangga, Jatim memiliki kesempatan besar untuk dapat menjadi penyelenggara PON 2028 karena KONI Pusat hingga kini belum melaksanakan bidding calon tuan rumah.
PON XXII pada tahun 2028 belum ada kepastian akan digelar di provinsi mana karena masih dalam tahap pengajuan pendaftaran sebagai tuan rumah.
Hingga saat ini, beberapa provinsi sudah berancang-ancang mengajukan diri, seperti Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan maju bersama Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain itu, ada Provinsi Sulawesi Tengah yang akan maju bersama Gorontalo untuk mendaftar sekaligus mengikuti bidding tuan rumah PON 2028.
Pada bagian lain, Erlangga yang sudah dua kali menjabat Ketua Umum KONI Jatim juga menyampaikan bahwa PON XXI Tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara merupakan tantangan bagi kepengurusan KONI Jatim yang baru.
Hal ini karena ada 15 cabang olahraga baru yang akan dipertandingkan, termasuk beberapa nomor tambahan. Salah satu cabang olahraga baru adalah Jiu-jitsu yang akan memperebutkan tidak sedikit medali emas.
Erlangga juga berharap agar penyelenggaraan PON 2024 nanti lebih bagus dibanding PON 2020 di Papua, mengingat tidak sedikit kontingen Jatim merasa dirugikan keputusan wasit hingga membuat kehilangan banyak medali emas.
"Belum lagi beberapa cabang olahraga andalan Jatim yang tidak dipertandingkan di PON Papua, seperti boling. Karena tak dilombakan, Jatim kehilangan tujuh emas," ucap Erlangga.
Pada PON XX Papua, Jatim menempati peringkat ketiga dengan meraih 110 medali emas, di bawah DKI Jakarta mendapat 111 emas dan Jabar yang tampil sebagai juara umum dengan merebut 133 emas.
Sementara itu, pada arena pembukaan musorprov, turut hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman bersama Wakil Ketua Umum Soewarno, dan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022