Harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional Kota Medan mulai turun di awal pekan ini, meski belum Rp14.000 per liter seperti yang diinstruksikan pemerintah.
"Hasil pantauan Tim Monitoring Pasar Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Sumut, harga minyak goreng di pasar tradisional Medan sudah ada penurunan," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumatera Utara (Sumut), Barita Sihite di Medan, Rabu.
Kalau pada 25 Januari, harga minyak goreng curah kuning masih rata-rata sebesar Rp18.545 per liter, maka di 26 Januari tinggal Rp18.503 liter.
Adapun harga minyak kemasan merek Bimoli turun menjadi rata-rata Rp19.797 dari sebelumnya Rp20.140 per liter.
"Alhamdulillah sudah ada penurunan harga minyak goreng di Medan, walau belum. menyentuh Rp14.000 per liter seperti yang diminta pemerintah," katanya.
Baca juga: LaNyalla: Pemerintah perlu pikirkan skema distribusi minyak goreng
Baca juga: Mendag promosikan minyakita di Medan
Barita mengakui, pemerintah pusat memang memberi kelonggaran waktu untuk pedagang tradisional mengikuti harga jual yang ditetapkan pemerintah Rp14.000 per liter.
Harapannya, pedagang bisa segera menyesuaikan harga minyak goreng seperti ditetapkan pemerintah.
Apalagi pemerintah sudah melakukan kebijakan pembatasan ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng.
Dengan semakin lebih fokus pada penjualan di dalam negeri, maka harga CPO bisa disesuaikan sehingga bisa mengendalikan harga minyak goreng yang masih mahal.
"Tim Disperindag Sumut terus memantau harga minyak goreng di pasar," katanya.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022