Mengutip Reuters pada Kamis, YouTube menangguhkan salah satu akun Bongino pada 20 Januari setelah mengunggah video yang mempertanyakan efektivitas penggunaan masker terhadap virus corona. Konten tersebut dinilai melanggar kebijakan perusahaan terkait pandemi.
Bukannya berhenti, Bongino mengunggah konten yang sama di kanal lain sehingga memicu penangguhan secara permanen, kata YouTube.
"Ketika sebuah kanal menerima teguran dan mengunggah konten yang sama di kanal lain untuk menghindari penangguhan, itu melanggar persyaratan layanan kami," kata YouTube.
Baca juga: YouTube blokir channel podcast Steve Bannon
"Jika kanal dihentikan, pengunggah tidak dapat menggunakan, memiliki, atau membuat kanal YouTube lainnya," lanjut mereka.
Bongino tidak menanggapi permintaan komentar. Namun, minggu lalu, dia mengatakan bahwa penangguhan tersebut tidak membuatnya terkejut. Bahkan, dia berencana untuk terus mengunggah video di Rumble, layanan bergaya YouTube yang populer di kalangan konservatif.
Menurut Social Blade, kanal YouTube Dan Bongino Show diketahui telah memiliki 882.000 pelanggan dan telah mengunggah hampir 1.100 konten sejak dibuat pada 2013.
Selama pandemi berlangsung, YouTube telah menambahkan banyak aturan seputar konten COVID-19. September lalu, platform tersebut menangguhkan para komentator konservatif seperti Joseph Mercola dan Robert F. Kennedy Jr. karena menyebarkan informasi yang salah tentang vaksin.
Baca juga: YouTube akan blokir konten anti vaksin
Baca juga: Rusia ancam blokir YouTube setelah saluran RT berbahasa Jerman dihapus
Baca juga: Kominfo minta YouTube blokir Paul Zhang
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022