Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis investasi akan menopang perekonomian pada tahun 2022, hingga tumbuh dalam rentang 4,7 persen sampai 5,5 persen.Keyakinan ini terutama karena adanya berbagai reformasi yang telah dilakukan untuk menarik semakin banyak investasi langsung ke dalam negeri
"Keyakinan ini terutama karena adanya berbagai reformasi yang telah dilakukan untuk menarik semakin banyak investasi langsung ke dalam negeri," kata Perry dalam Annual Investment Forum 2022 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, Kamis.
Investasi langsung tersebut nantinya akan bisa mendukung pembangunan infrastruktur di Tanah Air, hilirisasi sumber daya, hingga sektor ekonomi dan keuangan hijau.
Dengan demikian, ia menjelaskan perekonomian domestik pada tahun ini tidak hanya berpaku pada kinerja ekspor, terutama di sektor komoditas.
Selain investasi, konsumsi rumah tangga yang perlahan meningkat karena akselerasi vaksinasi dan pembukaan beberapa sektor juga akan membantu pertumbuhan ekonomi tahun ini.
"Inflasi akan meningkat tetapi kami yakin pada tahun ini tetap pada target dua persen sampai empat persen," ungkap Perry.
Konsumsi yang membaik, menurut dia, akan didorong pula oleh perbaikan pertumbuhan kredit dan masifnya digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan Indonesia akan meningkat tahun ini, meski tetap rendah di antara 1,1 persen sampai 1,9 persen, sehingga masih akan menopang stabilitas eksternal bersama dengan cadangan devisa yang kuat.
Maka dari itu, kondisi yang baik di dalam negeri tersebut akan menahan risiko yang datang dari global, seperti lonjakan inflasi negara-negara maju serta perubahan kebijakan beberapa bank sentral dunia.
"Tetapi inilah kehidupan, hidup penuh ketidakpastian sehingga terdapat beberapa tantangan yang harus kami antisipasi melalui respons untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, melayani masyarakat, tetapi tetap memberikan kesempatan bagi bisnis termasuk sistem keuangan," pungkasnya.
Baca juga: BI yakin ekonomi Indonesia akan lebih menggeliat pada 2022
Baca juga: BI: Normalisasi kebijakan harus terencana baik untuk jaga stabilitas
Baca juga: BI dan Bank Sentral Singapura perluas kerja sama
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022