• Beranda
  • Berita
  • PDIB: Peningkatan kasus COVID-19 dipicu varian Omicron

PDIB: Peningkatan kasus COVID-19 dipicu varian Omicron

27 Januari 2022 17:56 WIB
PDIB: Peningkatan kasus COVID-19 dipicu varian Omicron
Ilustrasi - Mobil ambulans keluar dari kompleks Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang merupakan salah satu fasilitas karantina dan perawatan bagi pasien yang terserang Omicron. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa

penularan di dalam rumah tangga pada Omicron itu lebih tinggi

Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di Tanah Air saat ini dipicu oleh meningkatnya penularan akibat varian Omicron di tengah masyarakat.

"Peningkatan kasus COVID-19 saat ini, dipicu oleh semakin meningkatnya varian Omicron," kata Ketua Umum PDIB James Allan Rarung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

James menuturkan awalnya kasus COVID-19 varian Omicron adalah dari para pelaku perjalanan luar negeri, namun akhirnya terjadi transmisi lokal. Sehingga akhirnya masyarakat yang tidak melakukan perjalanan keluar negeri ikut menderita varian ini.

Bahkan, menurut James, saat ini justru yang terkena infeksi COVID-19 varian Omicron lebih banyak yang bukan dari para pelaku perjalanan luar negeri.

Itu menunjukkan transmisi lokal sangat meningkat sehingga terjadi lonjakan kasus yang lebih cepat dari prediksi sebelumnya, yang mana diperkirakan pada pertengahan Februari sampai Maret 2022.

Baca juga: Epidemiolog imbau warga patuhi prokes dan segera dapatkan vaksinasi
Baca juga: Wagub: Cegah lonjakan kasus varian Omicron dengan protokol kesehatan

Oleh karena itu, James mengatakan, upaya pengendalian kasus COVID-19 harus terus dilakukan seperti disiplin melakukan protokol kesehatan, meningkatkan pemeriksaan COVID-19 dan pelacakan kasus.

Pada 27 Januari 2022, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah sebanyak 8.077 orang, sementara pada 26 Januari 2022 kasus COVID-19 secara nasional mengalami penambahan sebanyak 7.010 orang, dan pada 25 Januari 2022 kasus COVID-19 bertambah 4.878 orang.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan varian Omicron dari virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 menyebabkan risiko transmisi COVID-19 dalam rumah tangga lebih tinggi dibandingkan Delta.

"Risiko penularan di dalam rumah tangga pada Omicron itu lebih tinggi karena dia memang lebih cepat menular," kata Nadia dalam diskusi virtual Membendung Transmisi Omicron di Jakarta, Jumat (24/12).

Baca juga: Satgas laporkan enam warga Kepri terinfeksi Omicron
Baca juga: Sri Mulyani waspada Omicron pengaruhi ekonomi kuartal I-2022

Nadia menuturkan penularan Omicron bisa tiga kali lebih cepat daripada varian Delta. Satu kasus infeksi Delta dapat menular kepada 6-8 orang.

Di samping itu, Omicron juga mampu menyebabkan infeksi ulangan pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19.

"Jadi satu bulan sampai dua bulan setelah orang mendapatkan COVID-19 itu bisa kemudian sakit kembali dikarenakan dia mungkin mendapatkan varian Omicron," ujar Nadia.

Jika kasus COVID-19 akibat infeksi varian Omicron mulai meningkat banyak, maka akan menjadi suatu beban di fasilitas kesehatan.

Baca juga: 60 pegawai positif, Kemensos "lockdown" antisipasi penyebaran Omicron
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022