• Beranda
  • Berita
  • Presidensi G20 Indonesia diyakini akan bermakna bagi dunia

Presidensi G20 Indonesia diyakini akan bermakna bagi dunia

27 Januari 2022 20:47 WIB
Presidensi G20 Indonesia diyakini akan bermakna bagi dunia
Tangkapan layar Ketua B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani aat memberikan Welcoming Remark pada Inception Meeting B20 yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis (27/1/2022). ANTARA/Kuntum Riswan.

kami tegaskan disini kami tidak hanya berbicara tapi memberikan hasil yang konkret dan actionable

Ketua The Business 20 atau B20 Shinta Widjaja Kamdani menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Presidensi G20 Indonesia bermakna bagi dunia.

“Bapak Presiden kami tegaskan disini kami tidak hanya berbicara tapi memberikan hasil yang konkret dan actionable,” kata Shinta saat memberikan Welcoming Remark pada Inception Meeting B20 yang disaksikan secara daring di Jakarta, Kamis.

Shinta menyampaikan B20 merupakan forum pemimpin bisnis yang menyumbang 80 persen dari PDB dunia dan berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam memberantas krisis yang disebabkan oleh pandemi, meningkatkan kolaborasi dan stimulasi arus investasi global.

B20 Indonesia yang kini telah mempunyai 2 ribu anggota dengan 37 persen diantaranya merupakan pemimpin perempuan, berharap dapat merekomendasikan perubahan yang diperlukan. Selain juga melaksanakan transformasi yang dipimpin sektor swasta untuk memulihkan ekonomi menjadi lebih tangguh, lebih inklusif, lebih berkelanjutan menyambut era new normal.

Ia menuturkan disrupsi COVID-19 dapat memberikan peluang untuk lebih kuat dari masa lalu dengan mendorong kolaborasi, inovasi dan inklusifitas seiring dengan transisi untuk keluar dari pandemi

“Hal ini menjadi landasan utama tema B20 tahun ini, advancing inovatif inklusif dan collaborating growth, selaras dengan tema G20 recover together recover stronger.

B20 mengusung tiga pilar, pertama mendorong pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif dalam upaya memulihkan kembali ekonomi dan memperbaiki arsitektur kesehatan global. Saat ini, lanjutnya, dunia mengalami penurunan PDB sebesar 7 persen dan lebih dari 11,5 juta orang terjerumus ke dalam kemiskinan sejak tahun 2020.

Pilar kedua adalah mendorong ekonomi global yang inovatif dengan memastikan semua layanan digital bisa diakses semua kalangan termasuk UMKM. Sedangkan pilar ketiga adalah menata masa depan yang inklusif dan berkelanjutan karena pandemi COVID-19 telah menurunkan taraf hidup masyarakat secara umum, namun dampaknya terhadap perempuan dan UMKM tidak proporsional.

Adapun dalam satu tahun ke depan, B20 akan melakukan beberapa side event untuk business matching, pameran dan kunjungan investadi di berbagai wilayah di Indonesia guna memberikan kesempatan untuk net working dan berbagi pengetahuan lintas negara. Hasil dari keselurahn kegiatan B20 akan disampaikan secara resmi pada KTT B20 pada November mendatang.

Baca juga: DEN dukung dunia usaha detailkan transisi energi dalam forum G20
Baca juga: Mentan RI ajak negara G20 bangun pertanian berkelanjutan
Baca juga: Menko Airlangga dorong lembaga audit G20 turut dalam pemulihan ekonomi

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022