Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia menguat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 6.856,30 poin pada pukul 23.48 GMT, setelah naik sebanyak 1,9 persen pada awal sesi. Indeks acuan merosot 1,8 persen pada Kamis (27/1/2022), dan sekarang lebih dari 10 persen di bawah tertinggi Agustus 2021.
Indeks acuan berada di jalur untuk kehilangan lebih dari 7,0 persen pada Januari, bulan terburuk sejak Maret 2020.
The Fed mengatakan pada Kamis (27/1/2022) kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Maret dan mulai mengurangi program pembelian obligasi di bulan yang sama.
Fokus investor sekarang pada pertemuan bank sentral Australia (RBA) yang dijadwalkan minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mengakhiri program pembelian obligasi tetapi mungkin menunggu hingga November untuk melakukan kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari satu dekade, jajak pendapat Reuters. menunjukkan.
Baca juga: Saham Australia masuk wilayah koreksi setelah Fed beri sinyal kenaikan
Perusahaan-perusahaan penambang Australia menambahkan sebanyak 2,0 persen pada Jumat pagi karena harga bijih besi merangkak naik di tengah harapan permintaan yang kuat untuk bahan pembuatan baja di China. Heavyweights BHP Group, Rio Tinto, dan Fortescue Metals Group, masing-masing naik lebih dari 3,0 persen.
Saham sektor perawatan kesehatan juga terangkat sebanyak 2,1 persen, menandai lompatan intraday terbesar mereka dalam hampir enam minggu, dengan raksasa biotek CSL Ltd bertambah 3,0 persen.
Namun, penurunan 4,0 persen pada penambang emas lokal membatasi kenaikan indeks acuan, karena emas turun lebih dari 1,0 persen semalam setelah greenback menguat ditopang data ekonomi AS yang kuat, yang akan memperkuat kasus untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat.
Baca juga: Harga emas anjlok 36,6 dolar, terpukul penguatan "greenback"
Newcrest Mining merosot 4,1 persen ke level terendah sejak akhir September karena produksi emas kuartalannya turun dari level tahun lalu, sementara produsen emas utama Australia itu juga menandai masalah cuaca dan hambatan yang dipimpin Omicron di tambang Lihir di Papua Nugini.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru melemah 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 12.008,43 poin, mendekati level terendah sejak 26 Februari tahun lalu.
Baca juga: Wall Street melemah, Indeks S&P 500 jatuh 23,42 poin
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022