Co-Working Space dalam PLUT perlu diperkuat karena anak muda ini perlu tempat untuk ber-exercise (berlatih), bertemu dengan komunitas, dan membangun komunitas kreatif...
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) dapat menjadi tempat nongkrong kaum milenial untuk berinovasi dan berkreasi dengan menyediakan Co-Working Space (ruangan terbuka yang dapat digunakan bersama).
"Co-Working Space dalam PLUT perlu diperkuat karena anak muda ini perlu tempat untuk ber-exercise (berlatih), bertemu dengan komunitas, dan membangun komunitas kreatif untuk melahirkan inovasi produk," ujarnya dalam acara dialog PLUT di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagaimana keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat ini, banyak area publik dilengkapi dengan fasilitas Co-Working Space, terlebih di masa pandemi COVID-19 yang menciptakan kebiasaan baru, bahwa bekerja bisa dilakukan di berbagai tempat, sehingga keberadaan ruang bersama tersebut di PLUT menjadi salah satu alternatif inovasi dalam pelayanan.
Baca juga: Menkop UKM sebut Tjufoo jadi energi baru untuk majukan UMKM Tanah Air
Selain menjadi Co-Working Space, lanjut dia, PLUT diminta tetap melakukan tugas pokok dan fungsi utamanya dalam membina serta memberikan pelayanan terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Di kantor PLUT tersebut harus ada talenta profesional yang dapat menjadi pembimbing bagi UMKM agar produk-produknya lebih berdaya saing,” ungkap Menkop.
Dia juga menyatakan bahwa PLUT perlu dirancang ulang untuk melakukan inkubasi terhadap calon wirausaha muda agar menjadi tangguh, mampu mengurasi produk, menjadi tempat showcase (memamerkan), serta menjadi pusat konsultasi bisnis bagi UMKM.
Baca juga: Kemenkop luncurkan "New" PLUT untuk kembangkan UMKM di NTB
Teten mengaku akan menggandeng berbagai pihak seperti inkubator swasta dan akademisi dari kampus hingga pemerintah daerah untuk menciptakan PLUT sebagai Co-Working Space serta pusat pengembangan UMKM dengan segenap fasilitas yang dibutuhkan.
“Kerja sama yang erat antarpemangku kepentingan tersebut akan membantu pencapaian target pemerintah menaikkan rasio kewirausahaan hingga 3,95 persen pada 2024,” kata Menteri Teten.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022