Menurutnya LaNyalla, berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, dalam waktu tiga pekan pertama pada tahun 2022, jumlah kasus warga Jawa Timur yang terkena DBD mencapai 977 orang dan 17 orang di antaranya meninggal.
"Kasus ini jangan dianggap sepele. Angka tersebut cukup tinggi dan perlu diwaspadai. Apalagi sekarang, banyak kejadian banjir atau genangan air yang bisa menjadi tempat bersarangnya nyamuk penyebab DBD," ucap dia.
LaNyalla menambahkan, meskipun pemerintah sedang berfokus pada penanganan COVID-19 varian Omicron, ancaman infeksi penyakit DBD tidak boleh dikesampingkan masyarakat.
Oleh karena itu, senator asal Jawa Timur ini pun mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan maksimal agar nyamuk tidak dapat berkembang biak.
Baca juga: DPD RI harapkan pemerintah siapkan lahan saat penggusuran di Tuban
Baca juga: LaNyalla siap laporkan mafia tanah di Gresik ke Polri dan Kejaksaan
"Selain tetap menjaga protokol kesehatan untuk mengantisipasi Omicron, masyarakat pun wajib benar-benar menjaga kebersihan agar nyamuk tidak berkembang biak," ujar LaNyalla.
Menurutnya, langkah pencegahan seperti itu berpotensi lebih efektif dalam penanganan DBD.
Selain itu, LaNyalla juga memandang edukasi kepada masyarakat terkait tindakan menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas (3M) perlu pula lebih dimasifkan.
"Peran masyarakat sangat utama dalam mencegah berkembangnya DBD. Kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting," tutur LaNyalla.
Selanjutnya untuk membunuh nyamuk dewasa, kata dia, langkah pengasapan (fogging) perlu dilakukan secara maksimal.
Namun, LaNyalla mengingatkan bahwa pengasapan tersebut tidak hanya penting dilakukan di sekitar lokasi yang sudah terkena kasus DBD, tetapi juga di daerah lainnya.
Lalu, untuk membunuh jentik-jentik nyamuk, masyarakat dapat menggunakan obat pembasmi jentik nyamuk, yakni Abate.
"Tidak kalah penting, masyarakat perlu segera melakukan pemeriksaan laboratorium jika mendapati keluarga atau tetangga mengalami demam lebih dari tiga hari karena perubahan kondisi klinis pasien DBD sangat cepat. Jika didiamkan saja, akan fatal," ujar LaNyalla.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022