Ini kali pertama dunia melihat garis spektral Ha matahari di orbit, kata Direktur Sistem Pengamatan Bumi dan Pusat Data CNSA Zhao Jian dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (28/1).
"Garis spektral Ha matahari sebelumnya hanya dapat dideteksi di Bumi, tetapi datanya terputus-putus dan tidak stabil karena gangguan atmosfer," kata Zhao, seraya menambahkan bahwa faktor-faktor yang tidak stabil itu dapat dihilangkan dengan deteksi satelit di orbit.
Berdasarkan pengamatan resolusi tinggi satelit dan pencitraan matahari, para ilmuwan dapat mengetahui secara lebih akurat tentang perubahan suhu dan velositas di atmosfer matahari selama terjadinya letusan matahari dan memberikan data kunci untuk mempelajari proses dinamis dan mekanisme fisik dari letusan matahari, jelas Zhao.
Satelit Xihe, yang dinamai berdasarkan nama Dewi Matahari yang menciptakan kalender dalam mitologi China kuno, diluncurkan ke luar angkasa pada Oktober tahun lalu.
Setelah lebih dari tiga bulan menjalani tes dan eksperimen di orbit, satelit tersebut telah menuntaskan lebih dari 40 verifikasi teknis platform satelit, dan mencitrakan matahari lebih dari 290 kali, kata Zhao.
Sejumlah besar kemajuan teknologi dan ilmiah yang dicapai oleh satelit itu akan dirilis secara resmi nanti pada tahun ini, imbuhnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022