Oleh karena itu, AHY berpesan kepada seluruh anggota partai agar tidak berkomentar melampaui batas kepatutan apalagi yang berpotensi menyakiti kelompok masyarakat tertentu.
“Jangan berucap, bertindak di luar kepatutan, apalagi bisa menyakiti perasaan masyarakat, baik itu menyentuh hal-hal yang sifatnya mendasar, sakral, dihormati, dan dibanggakan oleh masyarakat setempat. Hindari hal-hal sensitif seperti itu,” kata AHY sebagaimana dikutip dari siaran tertulis DPP Partai Demokrat yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: AHY perintahkan kader Demokrat terus bantu rakyat hadapi pandemi
AHY menyampaikan Demokrat merupakan partai yang mengutamakan kerukunan dan penghargaan atas keberagaman. Oleh karena itu, ia berharap seluruh kader dan simpatisan partai selalu menghormati perbedaan itu dan mengedepankan "welas asih" kepada sesama.
Pesan itu juga disampaikan AHY saat melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Tengah dan DPD Demokrat Kepulauan Bangka Belitung pada minggu ini.
“Demokrat adalah partai nasionalis religius yang selalu mengedepankan persatuan di antara keberagaman. Contohnya, (masyarakat) Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung memiliki berbagai keunikan, kekhasan, dan karakteristik. Ini semua harus kita rawat dan jaga,” terang AHY.
Baca juga: AHY: Demokrat siap bersinergi dengan NU dan Gus Yahya
AHY meminta kadernya menjadi garda terdepan menjaga kerukunan dan hubungan harmonis antarkelompok masyarakat.
“Sebagai kader Partai Demokrat, hindari sikap dan perilaku (ucapan maupun tindakan) yang bisa menyakiti perasaan saudara-saudara kita, masyarakat Indonesia sebangsa dan setanah air,” tegas AHY.
Baca juga: Emil Dardak: Semangat santri dan kiai teladan kader Partai Demokrat
Ia menambahkan para kader diharapkan mampu menjadi pengayom yang dapat menjernihkan perselisihan, meredam konflik, dan menunjukkan sopan santun dalam ucapan dan perbuatan.
“Jangan sebaliknya. Jangan sampai kita menjadi bagian yang membuat permasalahan di tengah masyarakat,” kata AHY.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022