• Beranda
  • Berita
  • Saham Australia jatuh teseret penambang jelang pertemuan kebijakan RBA

Saham Australia jatuh teseret penambang jelang pertemuan kebijakan RBA

31 Januari 2022 08:28 WIB
Saham Australia jatuh teseret penambang jelang pertemuan kebijakan RBA
Ilustrasi - Bursa saham Australia. ANTARA/REUTER/aa.

Sub-indeks pertambangan memimpin penurunan di indeks acuan, merosot sebanyak 1,7 persen di awal perdagangan...

Saham-saham Australia melemah pada awal perdagangan Senin, terseret oleh ekuitas pertambangan kelas berat, namun kinerja yang kuat di antara saham teknologi membantu membatasi kerugian lebih lanjut menjelang pertemuan kebijakan moneter oleh bank sentral Australia (RBA) minggu ini.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia jatuh 41,1 poin menjadi diperdagangkan di 6.950,8 poin pada pukul 12.30 GMT. Indeks acuan ditutup 2,2 persen lebih rendah pada Jumat (28/1/2022).

Sub-indeks pertambangan memimpin penurunan di indeks acuan, merosot sebanyak 1,7 persen di awal perdagangan, meskipun ada lonjakan harga bijih besi. Saham kelas berat Rio Tinto Ltd dan saingannya Fortescue Metals Group masing-masing tergelincir 2,7 persen dan 0,4 persen.

Baca juga: Saham Australia hentikan kerugian 4-hari, pertemuan RBA dalam fokus

Penyatuan BHP Group dari pencatatan ganda (dual listing) menjadi efektif pada hari sebelumnya, mengirimkan saham penambang global turun 2,3 persen.

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa bank sentral negara itu (RBA) akan mengakhiri program pembelian obligasi pada Selasa (1/1/2022), tetapi diperkirakan akan menunggu sampai November sebelum menanggapi risiko inflasi dengan kenaikan suku bunga pertama dalam lebih dari satu dekade.

Terakhir kali bank sentral Australia menaikkan suku bunga adalah pada November 2010, ketika menaikkan suku bunga menjadi 4,75 persen.

Saham sektor energi tergelincir 0,4 persen, sementara saham kesehatan juga terpukul dengan turun merosot sekitar 0,8 persen.

Sub-indeks keuangan kelas berat melemah 1,0 persen, dengan bank-bank "Empat Besar" turun sebanyak antara 0,9 persen hingga 2,0 persen.

Baca juga: Saham Asia awali pekan ini dengan hati-hati, minyak terus menguat

Produsen sarung tangan medis Ansell Ltd anjlok sebanyak 24 persen setelah perusahaan memangkas prospek laba per saham (EPS) setahun penuh karena gangguan rantai pasokan.

Melawan suasana suram, perusahaan teknologi informasi terangkat 2,7 persen menjadi persentase kenaikan intraday terbesar sejak 12 Januari, mengambil isyarat dari penutupan Nasdaq yang kuat akhir pekan lalu.

Perusahaan perangkat lunak Xero Ltd dan Computershare Ltd menguat masing-masing 0,9 persen dan 2,5 persen.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru meningkat 0,9 persen atau 106,62 poin, menjadi diperdagangkan di 11.959,14 poin.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022