Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Getaci memperhatikan dua hal yakni menjaga lingkungan hidup dan kualitas.Kita ke depan ini dengan misi ekonomi hijau dan infrastruktur hijau, saya ingin mengingatkan kembali kepada kita semua apalagi di daerah pegunungan antara Gedebage ke Tasikmalaya ini supaya tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup.
"Kita ke depan ini dengan misi ekonomi hijau dan infrastruktur hijau, saya ingin mengingatkan kembali kepada kita semua apalagi di daerah pegunungan antara Gedebage ke Tasikmalaya ini supaya tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup," kata Menteri PUPR saat menyampaikan pidato dalam Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap di Jakarta, Senin.
Menteri Basuki mencontohkan pembangunan Bendungan Bintang Bano di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, berhasil menjaga dan mempertahankan kondisi lingkungan hidup di sekitarnya. Hutan-hutannya masih terjaga dengan baik sehingga area sekitar bendungan masih terlihat hijau.
Baca juga: Menteri PUPR: Program Padat Karya 2021 telah serap 1,8 juta pekerja
Menurut Menteri PUPR hal tersebut merupakan contoh baik karena bisa membangun infrastruktur tanpa mengubah lebih banyak bentang alam sekitarnya.
"Saya bayangkan juga antara Gedebage-Tasikmalaya ini pasti bentang alamnya masih baik, di kawasan pegunungan yang sejuk tapi kalau itu diubah hanya untuk kecepatan maka saya kira tidak cukup bijaksana kita membangun infrastruktur ini, Mungkin lebih mahal sedikit dengan terowongan, tapi pasti akan lebih nyaman untuk kita lalui." katanya.
Menteri PUPR juga meminta pembangunan Jalan Tol Getaci untuk memperhatikan kualitas. "Saya kira sekarang pengguna jalan tol sudah begitu di mana sangat demanding terhadap kebutuhan dan kenyamanan dalam menggunakan jalan tol. Saat Tol Trans Jawa dihubungkan, para pengguna tol sudah senang. Namun seiring peningkatan trafik, pengguna tol menginginkan lebih nyaman dengan kualitas jalan tol." kata Menteri Basuki.
Baca juga: Ruas Tol Pamulang-Cinere ditargetkan Uji Laik Fungsi Triwulan I 2022
Menteri PUPR meminta semua pihak untuk belajar dari pengalaman Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi besar Kayu Agung yang saat ini membutuhkan upaya besar untuk memperbaiki jalan tol tersebut. Walaupun hal itu dikarenakan kondisi geologinya.
"Sekarang kalau di Gedebage-Tasikmalaya pasti batuannya juga bagus, tapi struktur geologinya sangat rumit karena adanya daerah-daerah gerakan tanah. Kalau di daerah Gedebage-Tasikmalaya pasti batuannya jenis batuan gunung, dan kondisi geologinya mungkin lebih keras dan baik, namun struktur geologinya adalah struktur geologi yang rawan longsor. Ini perlu penanganan tersendiri lagi, jadi tolong kualitas," kata Menteri Basuki.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada Senin (31/1) menghadiri Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap. Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap nantinya memilki 10 Simpang Susun (SS) yakni SS Majalaya, SS Nagrek, SS Garut Utara, SS Garut Selatan, SS Singaparna, SS Tasikmalaya, SS Ciamis, SS Banjar, SS Patimuan, dan SS Cilacap.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022