"Harapannya tidak ada gangguan kepada pelanggan dan itu juga 'goals' kami," kata Direktur Utama PAM Jaya Syamsul Bachri Yusuf saat "kick off" akselerasi transisi dan transformasi PAM Jaya di Kuningan, Jakarta, Senin.
Dalam masa transisi yang dijadwalkan berlangsung selama enam bulan hingga Agustus 2022, lanjut dia, fokus yang akan dilakukan, yakni terkait operasional dan aset.
Dia menambahkan, untuk operasional di antaranya berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM) dan aset.
Terkait SDM, nantinya sebagian besar karyawan PAM Jaya yang sebelumnya diperbantukan di dua mitra swasta PAM Jaya, yakni Aetra dan Palyja akan kembali ke BUMD itu.
Sedangkan karyawan lain yang dipekerjakan langsung (direct hire) di mitra tersebut, akan melalui pembahasan lebih lanjut karena menyangkut regulasi pemerintah.
Baca juga: PAM Jaya "hitung mundur" pengelolaan penuh sistem air Ibu Kota
Baca juga: PAM Jaya butuh Rp32 triliun untuk layani air perpipaan tahun 2030
Sementara itu, untuk aset termasuk pengembangan aset juga akan kembali ke PAM Jaya karena aset tersebut memang dikuasai oleh mitra namun masih menjadi milik BUMD DKI ini.
PAM Jaya mengawali "kick off" akselerasi transisi dan transformasi menjelang berakhirnya kerja sama dengan dua mitra swasta, yakni Aetra dan Palyja pada 3 Januari 2023 atau setelah 25 tahun sejak 1997.
Secara bertahap transisi akan dilakukan salah satunya dengan membentuk tim transisi untuk menjalankan "shadow operations".
Pihaknya juga sedang melakukan finalisasi untuk melibatkan konsultan hukum termasuk dari Kejaksaan Tinggi DKI guna memastikan proses transisi sesuai dengan kerangka hukum, tata kelola yang baik hingga manajemen risiko.
Saat ini cakupan layanan air minum perpipaan di Jakarta baru mampu memenuhi sekitar 66 persen dan menyuplai 22 ribu liter per detik air untuk jumlah sambungan mencapai sekitar satu juta pelanggan.
PAM Jaya harus mampu menyediakan suplai tambahan sekitar 11.000 liter per detik yang mencakup 35 persen wilayah pelayanan baru untuk perpipaan kepada kurang lebih satu juta hingga 1,5 juta tambahan pelanggan baru pada 2030.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022