• Beranda
  • Berita
  • Bahlil: Kolaborasi investor besar-pengusaha nasional pangkas monopoli

Bahlil: Kolaborasi investor besar-pengusaha nasional pangkas monopoli

31 Januari 2022 15:20 WIB
Bahlil: Kolaborasi investor besar-pengusaha nasional pangkas monopoli
Tangkapan layar - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ANTARA/Youtube KPPU.

kalau tidak terjadi pengawasan yang baik akan terjadi monopoli dan kalau terjadi monopoli itu akan menyebabkan oligarki ekonomi dan itu sangat tidak bagus dalam perkembangan ekonomi sebuah negara

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan kolaborasi antara investor asing atau investor besar dengan pengusaha daerah dan UMKM akan dapat memangkas monopoli.

Menurutnya, kebijakan tersebut menegaskan pemerataan pertumbuhan baik dari sisi pemerataan pertumbuhan wilayah maupun dalam pembagian akses ekonomi.

"Kolaborasi antara investasi asing, investasi nasional yang besar-besar dengan pengusaha nasional yang ada di daerah dan UMKM ini kita lakukan dalam rangka untuk pangkas kecenderungan terjadinya monopoli," katanya secara daring dalam Webinar Competition Outlook 2022 di Jakarta, Senin.

Bahlil mengungkapkan dahulu ketika ada investasi masuk, baik dari Jakarta maupun asing, peluang tersebut diambil oleh pengusaha nasional yang ada di Jakarta, bukan oleh pengusaha nasional di daerah tersebut.

"Contoh katakanlah ada satu pembangunan industri yang akan masuk Maluku, Papua, Sulawesi. Kami minta dengan kebijakan kami itu, harus kolaborasi dengan pengusaha di daerah. Pengusaha Maluku, pengusaha Papua, pengusaha Sulawesi. Tapi bukan pengusaha Sulawesi, Papua yang ada di Jakarta. Kalau ini yang terjadi, lu lagi, lu lagi," katanya.

Oleh karena itu, Bahlil pun mendorong Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk terus melakukan pengawasan terhadap seluruh lini bisnis. Hal itu menurutnya, penting untuk mendorong pemerataan dan distribusi ekonomi.

"Karena kalau tidak terjadi pengawasan yang baik akan terjadi monopoli dan kalau terjadi monopoli itu akan menyebabkan oligarki ekonomi dan itu sangat tidak bagus dalam perkembangan ekonomi sebuah negara," katanya.

Lebih lanjut, Bahlil juga mendorong penciptaan pengusaha baru di tanah air. Saat ini total pengusaha nasional di Indonesia baru mencapai sekitar 3,4 persen dari total penduduk.

Idealnya, jumlah pengusaha nasional di suatu negara harus mencapai dua digit untuk bisa meningkatkan pendapatan per kapita dari 4.000 dolar AS menjadi 12 ribu dolar AS.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengemukakan hanya ada dua cara untuk bisa meningkatkan pendapatan per kapita penduduk. Pertama, dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja nasional agar mereka dapat upah yang wajar. Serta kedua, mendorong anak muda atau masyarakat menjadi entrepreneur.

"Menjadi entrepreneur bukan hanya punya kemampuan tapi juga peluang. Peluang itu ada dua, diciptakan atau datang sendiri. Namun, baik diciptakan atau datang sendiri, kehadiran negara itu penting untuk membangun sekat atau aturan main agar mereka diberi kesempatan," katanya.

Baca juga: Bahlil targetkan investasi mangkrak Rp708 triliun selesai tahun ini
Baca juga: Tembus target, realisasi investasi 2021 capai Rp901,02 triliun
Baca juga: Foxconn teken komitmen bangun ekosistem EV senilai Rp114 triliun

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022