Ketua Perwalian Umat Buddha Indonesia (Walubi) Perwakilan Lampung Andi Lie Wirawan mengatakan pelaksanaan ibadah malam Perayaan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili akan dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.Ibadah malam ini akan dibatasi, akan ada tiga sesi saat pelaksanaan puja bakti untuk mencegah adanya penumpukan umat yang beribadah
"Untuk Imlek tahun ini memang masih dilakukan dengan pembatasan-pembatasan karena pandemi COVID-19 masih berlangsung terutama saat ini ada varian Omicron," ujar Andi Lie Wirawan saat dihubungi di Bandarlampung, Senin.
Baca juga: Tokoh Tionghoa Belitung: Kue keranjang simbol kerukunan
Ia mengatakan pembatasan tersebut akan diterapkan pula saat ibadah malam perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Senin malam ini.
"Ibadah malam ini akan dibatasi, akan ada tiga sesi saat pelaksanaan puja bakti untuk mencegah adanya penumpukan umat yang beribadah," katanya.
Menurutnya, umat yang melaksanakan tiga sesi ibadah puja bakti tersebut akan dibatasi maksimal 30 orang dalam setiap sesi ibadah.
Baca juga: Menag berharap Imlek 2573 Khongzili jadi tahun harmoni
"Puja bakti biasanya dilakukan tanpa pembatasan, akan tetapi kali ini dibagi menjadi tiga sesi yaitu pukul 20.00, selanjutnya pukul 22.00 dan terakhir pukul 24.00 WIB. Dan ini dibatasi maksimal 30 orang umat dalam satu sesi yang boleh masuk ruang Bhaktisala," ucapnya.
Ia melanjutkan, bagi umat yang ingin beribadah, namun belum bisa masuk dalam ruang Bhaktisala akan disediakan tempat di luar ruangan dengan tetap mengharuskan jaga jarak antar umat.
"Disediakan di luar ruang Bhaktisala juga untuk umat tapi tetap menjaga jarak, sebab kita tidak mau ada persebaran COVID-19 saat ibadah," ujarnya.
Baca juga: Menjelang Imlek, personel Ditpolairud Jambi bantu bersihkan klenteng
Menurutnya, pada ibadah malam Imlek di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, atraksi Barongsai pun akan ada pembatasan dimana hanya akan dilakukan dua kali atraksi menyambut malam Imlek.
"Nanti malam masih ada atraksi Barongsai tapi dibatasi hanya dua kali atraksi, lalu disediakan pula panitia untuk mengatur kerumunan karena biasanya masyarakat sangat antusias menonton atraksi ini. Nantinya panitia juga akan menyediakan masker dan hand sanitizer untuk mencegah adanya persebaran COVID-19," katanya.
Baca juga: Tokoh Tionghoa Belitung yakini Tahun Macan Air membawa keberuntungan
Baca juga: Tionghoa Bandarlampung harapkan Imlek jadi momen bangkit dari COVID-19
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022