“Sebelum pindah ke lokasi baru, kami berharap bisa tetap berjualan di lokasi lama sampai 7 Februari,” kata Ketua Paguyuban Angkringan Malioboro (Padma) Yati Dimanto di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, lokasi baru yang disiapkan pemerintah daerah belum dalam kondisi yang siap dan belum layak digunakan, terlebih shelter yang akan ditempati pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro 2 sifatnya adalah sementara.
“Oleh karenanya, kami berharap bisa tetap berjualan hingga batas akhir pemindahan. Kami diberi waktu pindah pada 1-7 Februari,” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua PPKLY Wawan Suhendra yang akan tetap berjualan di sepanjang pedestrian Malioboro hingga batas akhir pemindahan.
“Pindah ke lokasi baru membutuhkan waktu. Jadi, kami akan tetap melihat bagaimana perkembangan kondisi di lapangan nanti,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, penataan pedagang di dua lokasi akan dilakukan dengan pengundian terbuka yang dilakukan oleh pedagang sendiri.
Jumlah pedagang yang akan ditempatkan di dua lokasi penataan mencapai sekitar 1.800 orang yaitu 800-an pedagang ditempatkan di Teras Malioboro 1 atau di eks Bioskop Indra dan sekitar 1.000 pedagang akan ditempatkan di Teras Malioboro 2 atau di lahan bekas kantor Dinas Pariwisata DIY.
“Begitu ada kesepakatan pindah, kami akan melakukan penataan untuk penyempurnaan dan merapikan kondisi lapak. Misalnya kabel listrik atau lainnya,” kata Heroe.
Pintu akses dari Jalan Mataram untuk Teras Malioboro 2, lanjut dia, juga sedang dikerjakan dan diharapkan dalam waktu satu atau dua hari ke depan sudah dapat diselesaikan. “Secepatnya bisa selesai. Mungkin Rabu atau Kamis ini,” katanya.
Baca juga: PKL Malioboro diminta tak khawatirkan lokasi lapak penempatan
Baca juga: Pemda DIY gelar syukuran "Teras Malioboro" untuk PKL
Baca juga: Sultan HB X ingin relokasi PKL Malioboro secepatnya
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022