Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience and Channel Performance, Ipsos Indonesia Andi Sukma dalam rilis pers, dikutip Selasa, mengatakan bahwa dalam survei tersebut pihaknya menggunakan empat indikator.
"Empat indikator itu yaitu BUMO (Brand Use Most Often), seberapa merek/platform mana yang paling sering digunakan, Top of Mind, merek mana yang ada di urutan pertama benak konsumen, penetrasi konsumen, seberapa banyak jumlah penggunaan dalam jumlah transaksi, dan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir," kata Andi.
Baca juga: Shopee: Digitalisasi UMKM percepat Indonesia jadi negara "top 3 dunia"
Baca juga: Festival belanja 12.12 Shopee catat peningkatan kunjungan 6 kali lipat
Berdasarkan hasil survei, di antara tiga pemain utama e-commerce di Indonesia yaitu Tokopedia, Shopee, dan Lazada, diketahui bahwa Shopee menduduki peringkat pertama pada empat penilaian indikator yang digunakan dalam survei.
Berdasarkan indikator BUMO, 54 persen responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (30 persen), dan Lazada (13 persen).
Pada indikator Top of Mind, Shopee menduduki peringkat pertama dengan 54 persen, diikuti oleh Tokopedia (27 persen), dan Lazada (12 persen).
Pada Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni (41 persen), diikuti dengan Tokopedia (34 persen), dan Lazada (16 persen).
Sedangkan pada indikator pangsa pasar nilai transaksi, Shopee menduduki peringkat pertama yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbesar yaitu 40 persen. Peringkat kedua ditempati Tokopedia (30 persen), dan Lazada (16 persen).
Data di atas merupakan hasil dari penelitian Ipsos di Indonesia secara online, dengan melibatkan 1.000 responden dari usia 18 - 35 tahun.
Penelitian itu dilakukan tidak hanya di kota tier satu seperti Jakarta dan kota besar lainnya yang menjadi barometer, tetapi juga di kota-kota tier dua dan tier tiga yang memiliki potensi untuk menjadi penopang pertumbuhan Indonesia di masa yang akan datang.
Selain empat indikator utama, riset tersebut juga ditujukan untuk melihat bagaimana perilaku serta antusiasme masyarakat dalam menyambut kemeriahan Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas.
Harbolnas menjadi salah satu aspek signifikan yang menjadikan kuartal empat sebagai momentum bagi e-commerce untuk meningkatkan nilai saing dan memberikan penawaran terbaik bagi konsumen.
Sebanyak 49 persen responden telah memiliki daftar ragam produk yang akan dibeli saat Harbolnas, diikuti dengan 37 persen responden akan melihat penawaran yang ditawarkan di hari H serta 10 persen akan berbelanja produk yang memiliki penawaran menarik.
Persiapan itu tidak hanya terkait pembelanjaan produk tetapi juga dalam pemilihan platform yang akan digunakan saat Harbolnas.
Baca juga: Pelatihan bisnis digital Shopee jadi oase bagi teman tuli
Dalam menyambut Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Shopee menduduki peringkat pertama (60 persen) sebagai platform yang dipilih pengguna untuk berbelanja saat hari puncak, diikuti oleh Tokopedia (26 persen) dan Lazada (11 persen).
Ipsos juga melakukan riset untuk mengetahui perkembangan UMKM dan mitra brand lokal di e-commerce dan bagaimana dukungan yang mereka dapatkan hingga dapat tetap menjaga keberlangsungan bisnisnya serta mampu mengalami kemajuan.
Jika dilihat dari dukungan terhadap UMKM di Indonesia, 44 persen responden menilai Shopee sebagai e-commerce yang memiliki peran terbesar dalam penyediaan edukasi, penyaluran dana, dan logistik, diikuti oleh Tokopedia (35 persen) dan Lazada (10 persen).
Selain itu, mayoritas pengguna e-commerce (55 persen) menilai Shopee sebagai platform yang memiliki andil besar dalam membantu UMKM untuk memasarkan produknya dari lokal hingga ke ranah global.
Pada laporan Map of E-commerce in Indonesia yang diterbitkan oleh iPrice pada kuartal ketiga 2021, diketahui bahwa Tokopedia rata-rata memiliki 158,13 juta pengunjung website per bulannya. Posisi Tokopedia dari segi pengunjung web berada di depan Shopee yang berada di posisi kedua dengan 134,38 juta pengunjung web pada periode yang sama.
Namun, bila berdasarkan, data SimilarWeb for App Performance tentang aplikasi e-commerce di Indonesia, Shopee memiliki jumlah Daily Active User (DAU) atau pengunjung aktif harian yang melampaui Tokopedia.
Selama bulan Desember 2021 lalu, jumlah pengunjung aktif harian aplikasi Shopee mencapai 33,27 juta, sementara aplikasi Tokopedia di angka 8,82 juta.
Hasil survei Ipsos mencatat bahwa hampir semua pengguna (98 persen) lebih sering mengakses e-commerce melalui aplikasi yang diunduh pada smartphone atau tablet mereka. Sedangkan akses melalui website baik di laptop atau PC maupun smartphone hanya sebagian kecil yakni sekitar 10 persen.
Dari data tersebut, walaupun Tokopedia memiliki data jumlah pengunjung web yang sedikit lebih tinggi dari Shopee, tetapi Shopee memimpin dalam jumlah pengunjung aktif harian aplikasi, di mana sebagian besar masyarakat Indonesia berbelanja online melalui aplikasi.
Hasil ini selaras dengan laporan Map of E-commerce in Indonesia yang diterbitkan oleh iPrice pada kuartal ketiga 2021, bahwa pada Apple App Store, Shopee menduduki peringkat pertama, disusul Tokopedia yang duduk di peringkat kedua.
Hasil yang serupa juga ditemukan dalam ranking aplikasi Google Play Store, di mana Shopee masih berada di peringkat pertama, sementara Tokopedia di peringkat ketiga.
Selain itu, berdasarkan data dari App Annie, sepanjang tahun 2021, Shopee tercatat sebagai platform belanja online nomor satu di Indonesia dengan jumlah total unduhan (total downloads) terbanyak baik di Google Play Store atau Apple App Store.
Berdasarkan data-data di atas, Ipsos menyimpulkan bahwa Shopee mengungguli persaingan e-commerce di Indonesia untuk periode kuartal empat 2021.
Baca juga: Cara tingkatkan pengalaman bersantap
Baca juga: Fesyen dan aksesoris dominasi transaksi di "e-commerce"
Baca juga: Shopee ajak pengguna belanja praktis di 2.2 COD Sale
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022