"Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kepekaan tempat (sense of place) di Dusun Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat terhadap tempat wisata sejarah Situs Gunung Padang. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023/M/2014 menetapkan Situs Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Nasional," kata Husnul rmalena dalam keterangan tertulis di Depok, Rabu.
Menurut Husnul, keputusan itu telah mengubah kepekaan tempat penduduk di Dusun Gunung Padang untuk menjadikan Situs Gunung Padang sebagai tempat wisata sejarah. Untuk melengkapi makalah penelitian, ia melakukan pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam terhadap narasumber anggota komunitas dan masyarakat sekitar, serta melakukan observasi di Dusun Gunung Padang.
Pertanyaan wawancara menitikberatkan pada aspek atraksi wisata, budaya, aksesibilitas, amenitas (fasilitas), dan perekonomian masyarakat. Dari hasil penelitian tersebut, ia menyimpulkan bahwa sejak Situs Gunung Padang dijadikan sebagai Cagar Budaya Nasional, mengubah kepekaan tempat para narasumber untuk menunjang lokasi wisata Situs Gunung Padang tersebut.
"Dalam ilmu geografi, kepekaan tempat dapat diartikan sebagai sebuah persepsi manusia mengenai karakteristik lingkungan tempat tinggal mereka. Adanya keputusan menteri yang telah disebutkan sebelumnya, membuat masyarakat lokal turut menjaga situs megalith tersebut, sehingga terhindar dari kerusakan," katanya.
Ia mengatakan pemilihan tema dilatarbelakangi oleh tempat yang diteliti, yaitu situs Megalith Gunung Padang, dimana jika dijadikan tempat wisata masih kurang baik. Oleh karena itu, saya ingin melihat bagaimana sense of place atau kepekaan tempat tersebut.
"Apakah sudah menerapkan teori 4A (teori Chris Cooper tentang 4 komponen yang harus dimiliki oleh tempat wisata, yaitu attraction, accessibility, amenity, ancilliary) sebagai komponen yang harus dimiliki oleh tempat wisata sejarah Situs Megalith Gunung Padang," ujar Husnul.
Penelitian ini membuat ia meraih penghargaan sebagai Pemakalah Terbaik 1 pada Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo pada November lalu. Berkat risetnya yang berjudul “Kepekaan tempat di Dusun Gunung Padang terhadap Wisata Sejarah Situs Gunung Padang”.
Pada puncak acara seminar, selain mempresentasikan penelitian, terdapat sesi diskusi dengan para juri selama 15 menit. Presentasi dilakukan secara bergilir oleh semua peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.
"Saya belajar menulis jurnal dengan benar, melatih kedisiplinan waktu, menambah pengalaman, menambah kepercayaan diri, dan relasi," kata Husnul.
Ia berharap mahasiswa FMIPA UI tidak melewatkan kesempatan yang ada, karena peluang tidak datang dua kali. Sama halnya seperti memanfaatkan kesempatan mengikuti kompetisi, dimana hal terpenting yang bisa didapatkan adalah pengalaman yang berharga.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022