"Sehubungan dengan terbatasnya ketersediaan French Fries saat ini, mulai 2 Februari untuk sementara Large French Fries tidak tersedia," tulis McDonald's di akun media sosial, dikutip Rabu.
Namun para konsumen masih bisa tetap menikmati kentang goreng ukuran medium di gerai tersebut. McDonald's Indonesia tidak menyebutkan kapan tepatnya kentang goreng ukuran besar bisa kembali dinikmati oleh konsumen.
"Semoga secepatnya dapat kami berikan kabar baik, apabila Large French Fries sudah tersedia lagi."
Baca juga: McDonald's meluncurkan menu baru edisi selebriti "Saweetie Meal"
Baca juga: McDonald's serius kembangkan aplikasi
Langkah ini sudah lebih dulu diambil di Jepang. Pada awal Januari, McDonald's Holdings Company Japan mengatakan bahwa akibat dari banjir di Vancouver dan kendala lain sejak tahun lalu akan membuat pengiriman kentang dari Amerika Utara tertunda.
Pengiriman global terus dipengaruhi berbagai faktor termasuk pembatasan wilayah COVID-19, cuaca ekstrem dan permintaan yang kembali meningkat.
Sebagai akibatnya, McDonald's Jepang hanya akan menjual kentang goreng ukurang S selama sebulan.
Kendala yang membuat pasokan kentang goreng jadi terbatas ini menimbulkan "perang kentang" di Negeri Sakura di mana gerai-gerai makanan lain melancarkan strategi penjualan kentang goreng. Freshness Burger misalnya, menambah porsi kentang goreng hingga 25 persen sampai akhir Februari, sementara Ministop Co. menjual "bucket potato" yang porsinya tiga kali lebih banyak pada Januari.
Sehubungan dengan terbatasnya ketersediaan French Fries saat ini, mulai 2 Februari untuk sementara Large French Fries tidak tersedia.
— McDonald's Indonesia (@McDonalds_ID) January 31, 2022
Namun jangan khawatir McD'ers, kamu tetap dapat menikmati menu favoritmu dengan Medium French Fries. pic.twitter.com/4ovfFoDIvN
Baca juga: "Perang" kentang goreng di Jepang gara-gara gangguan impor McD
Baca juga: Kendala pengiriman, McD Jepang hanya jual kentang goreng ukuran kecil
Baca juga: McDonald's Indonesia gelar McClassroom untuk para guru terpilih
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022