“Kami tidak akan pernah menginginkan perang antara Rusia dan Ukraina. Ini bukan pertanda baik bagi wilayah tersebut. Sebagai negara NATO, kami tidak menginginkan hal seperti itu, kami tidak menerimanya… Saya harap kami dapat menyelesaikan ini secara damai,” kata Erdogan dalam sebuah acara pemuda saat berkunjung ke Kota Trabzon pada Selasa (1/2).
Dia mengatakan dirinya akan menuju ke Ukraina bulan ini dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan datang ke Turki dalam waktu dekat.
Erdogan telah mengatakan dalam beberapa kesempatan bahwa Turki siap menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Rusia dan Ukraina untuk membantu meredakan ketegangan antara Moskow dan Kiev.
Lebih lanjut, Erdogan menjelaskan hubungan antara Turki dan Rusia sekarang lebih baik dibandingkan periode kapan pun sepanjang sejarah, sehingga memungkinkan kedua negara untuk secara serius meningkatkan volume perdagangan.
Baca juga: Menhan Turki tegaskan pentingnya dialog dengan Rusia, Ukraina
Kerja sama Turki dengan Rusia pada produk-produk strategis kuat, terutama berkaitan dengan pasokan gas alam.
Produksi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu, proyek bersama Ankara dan Moskow, akan dimulai pada 2023.
“Mungkin kita akan membangun pembangkit listrik tenaga nuklir kedua dengan Rusia. Energi nuklir, serta gas alam, sangat penting dalam menghubungkan kita satu sama lain. Menurut saya, ini pilar politik luar negeri yang paling penting,” kata Erdogan.
Kesepakatan untuk sistem pertahanan rudal S-400 Rusia merupakan langkah penting bagi Turki dan Rusia, kata Erdogan.
Ia kemudian mengatakan bahwa komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat, tidak nyaman dengan keputusan Ankara.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Erdogan: Rusia tidak bijaksana bila serang Ukraina
Baca juga: AS peringatkan bahwa Rusia bisa menyerang Ukraina sewaktu-waktu
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022