• Beranda
  • Berita
  • Indonesia punya peran penting atasi perubahan iklim

Indonesia punya peran penting atasi perubahan iklim

2 Februari 2022 22:56 WIB
Indonesia punya peran penting atasi perubahan iklim
Co-Founder Global Citizen New York, Michael Sheldrick berbicara dalam Climate Heroes Series bertajuk The G20 Presidency: How to Defend the Planet yang diadakan secara daring, Jakarta, Rabu (2/2/2022). (ANTARA/Katriana)
Indonesia memiliki peran penting dalam upaya mengatasi perubahan iklim global, kata Co-Founder Global Citizen New York, Michael Sheldrick.

"Kepemimpinan Indonesia bisa memainkan peranan penting untuk menyuarakan hal-hal yang tepat (terkait perubahan iklim)," kata Michael dalam Climate Heroes Series bertajuk The G20 Presidency: How to Defend the Planet yang diadakan secara daring, Jakarta, Rabu.

Ia menyatakan bahwa Indonesia, yang pada tahun ini memegang Presidensi G20, sebuah kelompok yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia sekaligus penghasil 75 persen emisi dunia, bisa bekerja sama dengan Jerman, yang menjadi presiden kelompok 7 negara maju (G7), untuk memastikan komitmen pendanaan untuk mengatasi perubahan iklim.

Kedua negara, menurut dia, bisa menjalin kombinasi kerja sama yang sangat kuat untuk menekankan urgensi dan menghasilkan langkah nyata untuk segera mengatasi perubahan iklim.

Baca juga: Pakar sebut presidensi G20 bawa tantangan dan peluang bagi Indonesia

Baca juga: Pemkot Probolinggo tanam 1.000 mangrove dukung Presidensi G20


"Saya rasa Jerman bisa memainkan peranan kuat untuk memimpin upaya dan duduk bersama dengan Indonesia," katanya.

Ia menilai salah satu inisiatif yang cukup berhasil yang dihasilkan dari Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-26 (COP26) tahun lalu adalah paket transisi energi senilai 8,5 miliar dolar Amerika untuk menghentikan penggunaan batubara di Afrika Selatan dan beralih ke energi terbarukan.

Dan saat ini, menurutnya, perlu ada semangat kemitraan yang murni yang mendukung wacana transisi energi sehingga bisa menghasilkan komitmen pembiayaan dan benar-benar memulai revolusi energi.

"Dan saya rasa salah satu hal besar yang dihasilkan G20 tahun lalu adalah membuahkan kesepakatan bahwa kita semua setuju bahwa kita harus mengurangi emisi yang cukup besar untuk menghindari peningkatan suhu global di atas 1,5 derajat Celsius," katanya.*

Baca juga: BI: Inovasi keuangan digital perlu seimbang dengan mitigasi risiko

Baca juga: Indonesia dan isu transisi energi dalam fokus presidensi G20

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022