Managing Director of Epson Indonesia, Muto Yusuke mengungkapkan bahwa Epson Monna Lisa Evo Tre 16 sebagai printer tekstil digital Direct-to-Fabric dengan 16-printhead pertama di Indonesia guna mendukung bisnis percetakan tekstil digital dan UMKM sektor fashion.
"Epson Monna Lisa dapat memberikan hasil cetak yang luar biasa dengan komposisi warna dan juga kecepatan mencetak yang menakjubkan. Metode pencetakan tekstil digital juga memberikan keuntungan pada lingkungan seperti, dampak lingkungan yang lebih sedikit, penggunaan energi dan air yang sangat minim sehingga lebih ramah lingkungan," ungkap Muto Yusuke dalam keterangan resminya, Kamis.
Monna Lisa Evo Tre 16 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tekstil industri, didukung dengan 16 printhead PrecisionCore untuk mencapai produktivitas tertinggi dalam seri printer direct-to-fabric revolusioner Epson.
Hadirnya printer terbaru dari Epson ini, sebagai jawaban untuk para pebisnis yang bermain di dunia percetakan tekstil karena Monna Lisa Evo Tre 16 sudah memenuhi tuntutan fleksibel baik dari pesanan dalam jumlah kecil hingga besar pada berbagai macam kain, printer juga spektrum kompleksitas desain yang luas.
"Kami percaya tambahan baru untuk jajaran printer tekstil digital Epson ini akan menguntungkan bisnis dengan kualitas dan produktivitas cetak yang tinggi," kata dia.
Baca juga: Epson F10030, printer tekstil untuk bisnis UMKM
Baca juga: Epson rilis dua printer bertinta "fluoresens" untuk tekstil
Peluncuran Epson Monna Lisa Evo Tre 16
Pada akhir bulan lalu, produk ini resmi diperkenalkan di Indonesia, tepatnya di Bandung yang berlokasi di Bajukertas & Co, Bandung. Bajukertas & Co merupakan salah satu pengusaha tekstil digital di Indonesia yang memperkuat strategi bisnisnya menggunakan Epson Monna Lisa Evo Tre 16 dan customer pertama di Indonesia pada Epson Monna Lisa Series.
Soft Launching Epson Monna Lisa Evo Tre 16 dihadiri oleh Muto Yusuke selaku Managing Director of Epson Indonesia, juga Yoga Dwi Nugroho Adjie selaku pemilik PT Baju Kertas.
Dalam lokasi yang sama, Head of Commercial and Industrial Epson Indonesia, Lina Mariani menjelaskan Monna Lisa Evo Tre 16 dikendalikan dengan rangkaian printhead baru yang menampilkan teknologi PrecisionCore Epson yang canggih.
Monna Lisa Evo Tre 16 punya kecepatan cetak produksi maksimum 417 meter persegi/jam (300×600 dpi, 1 pass). Rangkaian printhead baru ini menggabungkan kualitas, presisi, kecepatan, dan keandalan untuk hasil yang sangat baik.
"Selain sangat tahan lama, printer ini juga dirancang untuk perawatan yang mudah guna meminimalkan waktu henti," kata dia.
Kemudian, perekat termoplastik konveyor dari printer mampu menahan kain dengan kuat dan aman sebagai upaya menghindari kerutan dan ketidakrataan, sehingga mengurangi masalah operasional dan tentunya juga berkontribusi untuk menghemat biaya produksi.
"Perataan warna simetris memastikan urutan tumpang tindih warna yang konsisten dipertahankan selama pencetakan dua arah, dengan hasil reproduksi warna dan pola sangat seragam, memberikan hasil yang berkualitas baik dan tinggi," katanya.
Mengenai tinta, produk itu menggunakan Epson GENESTA yang tersedia dalam formulasi asam, reaktif, disperse, dan pigmen dalam kemasan vacuum degas. Tinta itu dikembangkan oleh Epson yang bekerja sama dengan For.Tex, khusus untuk seri Monna Lisa.
Penggunaan tinta tersebut memungkinkan hasil presisi, keandalan, dan daya tahan cetakan pada kain. Sistem manajemen tinta degassed vakum yang eksklusif dirancang untuk mencapai efisiensi maksimum dengan mengurangi limbah tinta.
Baca juga: Epson luncurkan Monna Lisa ML-64000
Baca juga: Epson sasar bisnis papan reklame lewat printer SC-R5030L
Baca juga: Epson rilis ColorWorks C6050 & C6550 untuk pencetakan label produk
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022