Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 44,48 poin atau 1,67 persen menjadi ditutup di 2.707,82 poin, kenaikan paling tajam sejak Desember tahun lalu.
Di antara saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics diperdagangkan datar dan rekannya SK Hynix meningkat 2,90 persen, sementara LG Chem melonjak 5,95 persen dan Naver menguat 3,39 persen, dikutip dari Reuters.
Meredanya volatilitas pasar selama periode libur nasional menyebabkan kenaikan hari ini karena saham lokal mengikuti kenaikan di Wall Street dalam beberapa hari terakhir, kata Lee Kyoung-min, seorang analis di Daishin Securities.
Aktivitas pabrik Korea Selatan tumbuh pada laju paling tajam sejak Juli lalu karena produksi dan pesanan baru meningkat, tetapi kesengsaraan rantai pasokan yang terus-menerus membebani prospek, survei sektor swasta menunjukkan pada Kamis.
Investor asing adalah pembeli bersih saham senilai 10,3 miliar won di papan utama.
Volume perdagangan selama sesi di indeks KOSPI mencapai 428,93 juta saham. Dari total 930 saham yang diperdagangkan, jumlah saham yang naik adalah 809.
Won dikutip pada 1,206,4 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,07 persen lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,205,5.
Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1,206,3 per dolar, turun 0,6 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward (NDF), kontrak satu bulannya tercatat pada 1,206,9.
Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,15 poin menjadi 108,10.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 3,3 basis poin menjadi 2,155 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan turun 2,3 basis poin menjadi 2,563 persen.
Baca juga: Pasar Asia: Saham Singapura dan Seoul menguat, mata uang beragam
Baca juga: Saham Jepang hentikan kenaikan 4-hari tertekan Sony dan Panasonic
Baca juga: Saham Australia berakhir melemah, indeks ASX 200 tergerus 0,14 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022