"Belanja di sini seperti di Roblox, bisa pilih avatar sendiri dan mengunjungi stand-stand yang ada," kata Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan dalam konferensi pers daring, Kamis.
Baca juga: Pembayaran digital LinkAja kini tersedia di Wehelpyou
Kota virtual yang memberi pengalaman metaverse ini adalah cara mempertemukan konsumen dan penjual lewat tautan lokaborasi.linkaja.id yang membuat pengalaman berbelanja daring lebih menarik. Tak sekadar melihat-lihat barang yang diincar di lokapasar, dalam kota virtual ini konsumen bisa melihat-lihat selayaknya berjalan-jalan.
Sesuai namanya, kolaborasi adalah kunci dari kota virtual ini. Pengunjung bisa mendapatkan barang-barang kolaborasi dari jenama di industri kreatif seperti sandal edisi terbatas kolaborasi Maximall Footwear dan Never Too Lavish serta luaran elegan dengan sentuhan karya seni kolaborasi Duha dan Never Too Lavish. Musisi lintas generasi juga dipertemukan dalam Lokamusik, menampilkan Titiek Puspa hingga Sivia.
Selain berbelanja, pengunjung kota virtual bisa mendapatkan hiburan, membeli makanan, bermain game dan mendapat hadiah serta mengikuti bincang-bincang virtual bersama tokoh-tokoh di industri kreatif seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Chief of Digital Transformation Officer Kementerian Kesehatan Setiaji, Art Director & Co-founder Never Too Lavish Bernhard Suryaningrat, COO Never Too Lavish Mohamad Azka, Direktur Marketing LinkAja Wibawa Prasetyawan dan Dewan Pengawas Syariah DSN MUI Asep Supyadillah.
"Dalam lokabicara, kami menawarkan wawasan baru serta ragam peluang di dunia pariwisata, ekonomi digital serta gaya hidup," lanjut dia.
Wibawa menegaskan, kemajuan kreativitas di Indonesia bisa kian dimaksimalkan dengan cara bergandengan tangan melakukannya bersama lewat kolaborasi. Dia berharap lewat pengalaman virtual ini transaksi barang-barang kreatif bisa meningkat dua kali lipat, juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Tanah Air, khususnya karya-karya buatan anak bangsa.
Head of Brand Communication & Marketing Group LinkAja, Anisa Esa Riani, mengklaim kota virtual berisi kolaborasi dari banyak pihak merupakan satu-satunya yang dihadirkan oleh dompet digital saat ini.
"Kami ingin mengapresiasi kolaborasi, sebab kami bisa jadi seperti sekarang karena kolaborasi bersama banyak pihak," kata Anisa.
Dia menjelaskan beberapa tempat yang bisa didatangi pengunjung di kota virtual. Terdapat Gedung Mandalika yang jadi tempat pertunjukan musik dan gelar wicara dalam rangkaian acara ini. Pengunjung yang ingin jajan bisa memesan makanan atau minuman favorit di Pusat Jajan Labuan Bajo dan Taman Wisata Samosir, ada pula toko-toko lain yang merupakan rekanan LinkAja yang bisa disambangi di Plaza Likupang. Produk-produk dari UMKM lokal dapat dilihat di Pusat UMKM Mataram.
Sejak berdiri pada 2019, LinkAja telah bekerjasama dengan 2,4 juta merchant lokal dan nasional,hadir di sekitar 470 kota, memiliki 81 juta pengguna terdaftar LinkAja reguler dan 6 juta pengguna terdaftar Syariah LinkAja. Tahun ini, LinkAja akan fokus pada bisnis model dua arah.
Direktur Operasi LinkAja, Widjayanto mengatakan, LinkAja telah menghasilkan sejumlah pencapaian yang membanggakan. Hadir dari semangat sinergi BUMN serta didukung oleh dua decacorn terbesar di Asia Tenggara, LinkAja mencatatkan pertumbuhan GTV (Gross Transaction Value) yang mencapai 15x sejak didirikan di 2019.
Selain itu LinkAja juga secara konsisten mendigitalisasi aktivitas keuangan puluhan juta penduduk Indonesia.
"Ke depannya, kami terus mempertajam lagi strategi kami di lapangan, khususnya dalam memberdayakan usaha mikro dan ultra mikro, layanan usaha mulai dari pembayaran, pinjaman, ataupun sebagai supplier digital goods, terutama yang berada di ekosistem BUMN dan mitra strategis lainnya.”
Baca juga: LinkAja salurkan bantuan untuk korban erupsi Gunung Semeru
Baca juga: LinkAja targetkan kota berkembang untuk percepat inklusi keuangan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022