Dhany menilai bahwa warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala dapat memeriksakan kesehatannya tanpa harus keluar rumah agar tidak menularkan virus tersebut.
"Apabila tanpa gejala atau mungkin gejala ringan, bisa diselesaikan dengan melakukan isolasi mandiri di rumah. Itu menjadi proses pemeriksaan secara daring maupun dengan dokter Puskesmas," kata Dhany usai menghadiri Musrenbang di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis.
Dhany menjelaskan, pemanfaatan aplikasi dapat mengendalikan keterisian kapasitas tempat tidur rumah sakit (Bed Occupancy Ratio/BED).
Di sisi lain, warga tetap bisa memeriksakan kesehatannya secara berkala dengan tenaga kesehatan.
Saat ini, tingkat keterisian RS di Jakarta Pusat sudah mencapai 73 persen. Sedangkan keterisian untuk ICU sebesar 30 persen.
Baca juga: Wagub DKI: Usulan pengetatan bukan rencana tarik "rem darurat"
Baca juga: Tiga pegawai positif COVID-19, Kantor Kelurahan Bangka tutup sementara
Warga yang sedang menjalani isoman juga akan mendapatkan bantuan sembako yang didistribusikan melalui Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat.
"Bantuan otomatis nanti dipersiapkan karena memang kasusnya sedang meningkat. Akan dipenuhi sesuai dengan kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta," katanya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan sekitar 18 ribu paket sembako bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terpapar COVID-19.
"Untuk saat ini kami memiliki stok yang sisa 2021 sebanyak hampir 18 ribu, tadinya 24 ribu, (beberapa) sudah diambil kelurahan," kata Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Ahmad Taufiq.
Satu paket sembako itu, kata dia, berisi beras 20 kilogram, minyak goreng sebanyak dua liter, ikan kaleng (7), biskuit dan satu dus mi cepat saji (instan).
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022