Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh Pemerintah dengan kesiapan-kesiapan kita.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi sudah diperkirakan dan diantisipasi Pemerintah.
“Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh Pemerintah dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu,” kata Presiden Jokowi menanggapi perkembangan terkini COVID-19 yang disiarkan dari Medan, Sumatera Utara, Kamis malam.
Pernyataan Presiden Jokowi itu disampaikan, menyusul perkembangan kasus terkonfirmasi COVID-19 pada Kamis ini, dengan jumlah kasus baru mencapai 27.197 kasus.
Presiden Jokowi menegaskan Indonesia sudah lebih siap dari segi pelayanan rumah sakit, obat-obatan, oksigen, fasilitas isolasi, dan tenaga kesehatan. Hingga saat ini, kata Presiden, kondisi di rumah sakit juga masih terkendali. Oleh karena itu, Presiden meminta seluruh masyarakat agar tetap tenang.
“Varian Omicron ini memang tingkat penularannya tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta. Hal ini bisa dilihat dari kasus COVID-19 di beberapa negara, di mana tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah. Hal ini juga termasuk di negara kita Indonesia, meski kasus melonjak tinggi namun tingkat keterisian di rumah sakit masih terkendali,” kata Presiden.
Presiden menjelaskan individu yang terpapar COVID-19 varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit, melainkan cukup dengan isolasi mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, serta melakukan tes kembali setelah lima hari.
"Saya ingatkan agar masyarakat tetap tenang dalam menghadapi berbagai varian COVID-19," ujarnya.
Presiden mengingatkan masyarakat untuk tetap berdisiplin menjaga protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas yang tidak perlu.
“Bagi yang belum divaksin agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap, dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat agar segera vaksin booster,” kata Presiden Jokowi.
Hingga Kamis, menurut data Satgas Penanganan COVID-19, kasus baru COVID-19 mengalami penambahan 27.197 orang, dengan DKI Jakarta mencatatkan pasien baru terbanyak yaitu 10.117 pasien.
Data Satgas Penanganan COVID-19 memperlihatkan dari kasus baru itu sebanyak 26.467 orang merupakan transmisi lokal, dan 730 pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: Kemenkes: Positif COVID-19 varian Omicron di Indonesia 2.980 kasus
Baca juga: Wapres ingatkan waspadai transmisi lokal Omicron
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022