Hal tersebut, lanjut Brandstaetter, didorong oleh pabrik baru di provinsi Anhui.
Baca juga: XPeng kirim hampir 13.000 kendaraan listrik pada Januari 2022
Pabrik yang merupakan perusahaan patungan dengan Anhui Jianghuai Automobile Co (JAC) China yang pertama kali diumumkan pada 2019 itu akan memproduksi 300 ribu mobil listrik per tahun, dengan produksi dimulai pada 2023.
Bersama dengan produksi dari dua pabrik patungan lebih lanjut - satu dengan FAW Group, dan satu dengan SAIC Motor - ini akan membawa total kapasitas ke angka 1 juta, kata Brandstaetter.
Volkswagen tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar lebih detil.
Produsen mobil Jerman itu menjual 70.625 kendaraan listrik ID-nya di China tahun lalu, meleset dari targetnya untuk menjual 80-100 ribu mobil, dengan produksi juga dipengaruhi oleh wabah COVID-19 regional selain masalah terkait chip.
Kepala Volkswagen China Stephan Wollenstein mengatakan pada briefing di Beijing pada bulan Januari sebelumnya mengatakan bahwa pembuat mobil ingin menggandakan penjualan kendaraan listrik ID-nya tahun ini, tetapi memperingatkan bahwa pasokan semikonduktor yang rendah dapat menghambat upayanya.
Brandstaetter akan mengambil alih bisnis Volkswagen di China mulai 1 Agustus.
Di bawah pengawasannya, pembuat mobil akan meningkatkan pengembangan lokal di China, kata Brandstaetter kepada Nikkei.
"Di masa lalu, pendekatan kami adalah mengembangkan di Jerman dan melokalisasi di China. Tetapi pendekatan ini akan diubah secara signifikan dengan menyiapkan lebih banyak sumber daya lokal untuk R&D, terutama untuk perangkat lunak, agar lebih cepat, lebih mandiri di China," katanya.
Baca juga: VW bakal gandakan penjualan EV di China pada 2022
Baca juga: China pangkas 30 persen subsidi mobil listrik
Baca juga: Wuling jual lebih dari 500.000 Hongguang Mini EV pada 2021
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022