• Beranda
  • Berita
  • Volvo dan Northvolt akan bangun pabrik baterai EV baru di Swedia

Volvo dan Northvolt akan bangun pabrik baterai EV baru di Swedia

6 Februari 2022 10:11 WIB
Volvo dan Northvolt akan bangun pabrik baterai EV baru di Swedia
Arsip fotoLogo Volvo terlihat di grill depan SUV Volvo XC40 yang dipajang di showroom Volvo di Mexico City, Meksiko 6 April 2018. ANTARA/REUTERS/Gustavo Graf/pri.
Produsen mobil Volvo Cars dan produsen baterai Northvolt akan membangun pabrik baterai bersama di Gothenburg, Swedia barat, kata kedua perusahaan.

Dikutip Hindustan Times, Minggu, pabrik baru 50-gigawatt-hour (GWh) itu akan menciptakan hingga 3.000 pekerjaan dan membuat sel baterai yang dikembangkan secara khusus untuk digunakan pada mobil listrik murni Volvo dan Polestar, kata perusahaan yang berbasis di Swedia.

Pengoperasian akan dimulai pada 2025.

Baca juga: Data riset Volvo diretas

Kedua perusahaan mengatakan pada tahun lalu mereka akan membentuk usaha patungan untuk mengembangkan baterai, termasuk mendirikan sebuah pabrik raksasa untuk produksi dan pusat penelitian dan pengembangan, total investasi sekitar 30 miliar crown (3,3 miliar dollar AS).

Northvolt dan Volvo mengatakan bahwa mantan eksekutif Tesla, Adrian Clarke telah ditunjuk untuk memimpin perusahaan produksi.

“Dia datang dengan pengalaman panjang dari Tesla serta tentang bagaimana membangun pabrik jenis ini,” CEO Northvolt Peter Carlsson, yang juga sebelumnya bekerja untuk Tesla, mengatakan kepada Reuters.

Kepala teknik dan operasi Volvo Cars Javier Varela mengatakan bahwa akses ke energi, keterampilan, dan infrastruktur bebas fosil telah menjadi faktor untuk memilih Gothenburg, kota kelahiran Volvo.

Persaingan untuk bakat sangat ketat, dengan sebagian besar insinyur baterai berbasis di Asia. Tesla dan perusahaan Asia seperti LG dan Samsung SDI juga mendirikan pabrik di Eropa.

Gigafactory Northvolt di kota Skelleftea, Swedia, merakit sel baterai pertamanya pada akhir Desember, menjadikannya perusahaan Eropa pertama yang merancang dan memproduksi baterai di Eropa.

Carlsson mengatakan hal itu berjalan sesuai rencana, meskipun masalah rantai pasokan global, kekurangan semikonduktor, dan COVID-19 telah membuatnya lebih menjadi tantangan. "Ini bukan waktu yang paling mudah," katanya.

Volvo Cars, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Geely Holding China, bertujuan untuk menjual 50 persen mobil listrik murni pada pertengahan dekade ini dan mobil listrik sepenuhnya hanya pada tahun 2030.

Northvolt, yang pemegang saham terbesarnya adalah Volkswagen, sejauh ini telah menerima kontrak senilai lebih dari 30 miliar dollar AS dari pelanggan seperti BMW, Fluence, Scania, Volkswagen, Volvo Cars, dan Polestar.

Baca juga: Volvo terus jualan sedan meski permintaan SUV naik

Baca juga: Volvo bersiap rilis fitur "self-driving" di California

Baca juga: Qualcomm akan pasok chip untuk Volvo, Honda dan Renault

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022