• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Tingkatkan daya saing desa wisata melalui BUMDes

Pengamat: Tingkatkan daya saing desa wisata melalui BUMDes

6 Februari 2022 16:49 WIB
Pengamat: Tingkatkan daya saing desa wisata melalui BUMDes
Arsip Foto - Wisatawan berjalan-jalan di samping bangunan penginapan tahan gempa di Lembah Indah Resort, Malang, Jawa Timur, Selasa (8/6/2021). Destinasi wisata di lembah gunung Kawi tersebut diminati karena aman dari gempa serta memiliki area perkemahan dengan lahan pertanian organik dan rumah kaca sehingga bisa dimanfaatkan sebagai wahana wisata edukasi. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz.

BUMDes pariwisata bukan hanya mengandalkan potensi wisata untuk skala lokal saja, namun dapat menembus pasar wisata nasional, bahkan global

Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah Chusmeru mengatakan peningkatan daya saing desa wisata yang ada di daerah dapat dilakukan melalui optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Desa wisata berpotensi menjadi sektor andalan dalam sistem kepariwisataan terutama saat pandemi COVId-19 seperti sekarang ini, kendati demikian, peningkatan daya saing sangat diperlukan agar dapat menjangkau pasar wisata yang lebih luas," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.

Dia mengatakan, penguatan peran BUMDes diperlukan guna merumuskan berbagai hal mulai dari tahap perencanaan hingga pengembangan potensi wisata yang ada di desa.

Sebagai lembaga perekonomian desa yang diharapkan dapat efektif membangun pariwisata desa berbasis komunitas, kata dia, maka keberadaan BUMDes diharapkan dapat meningkatkan daya saing potensi wisata serta mendatangkan kemanfaatan ekonomi bagi masyarakatnya.

"Dengan adanya BUMDes dan juga dukungan dari pemerintah berupa kebijakan pembentukan dan pengembangan desa, permodalan dan pembinaan maka diharapkan desa wisata akan dapat makin berkembang," katanya.


Baca juga: Menparekraf luncurkan program pendampingan desa wisata


Dia menambahkan BUMDes pariwisata perlu menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata, seperti biro perjalanan, perhotelan, pengusaha industri kecil, kerajinan, kuliner, dan pengusaha jasa pariwisata lain.

"Dengan kemitraan tersebut, BUMDes pariwisata bukan hanya mengandalkan potensi wisata untuk skala lokal saja, namun dapat menembus pasar wisata nasional, bahkan global," katanya.

Kemitraan strategis antara BUMDes pariwisata dengan pengusaha sektor wisata, kata dia, juga dapat meningkatkan daya saing produk wisata di desa yang pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan pemerataan dan kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Baca juga: Sandiaga ajak desa wisata maksimalkan potensi SDA dan ekonomi kreatif


Sementara itu, dia juga mengingatkan bahwa transparansi dan akuntabilitas BUMDes perlu diterapkan agar keuntungan ekonomis yang diperoleh dapat dirasakan oleh seluruh warga desa.

"Untuk itu sebelum dibentuk BUMDes pariwisata maka perlu dilakukan pelatihan keterampilan manajerial agar pengelolaannya berjalan dengan baik," katanya.

Baca juga: Menparekraf sebut Desa Wisata Cikakak bisa jadi destinasi kelas dunia
Baca juga: Gubernur Jateng kagumi Desa Wisata Karangsalam Banyumas
Baca juga: Mendes: BUMDes dan Desa Wisata ujung tombak pemulihan ekonomi

 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022