Dalam hal ini, pabrik tersebut secara resmi akan dibuka pada tahun 2025 dan akan membutuhkan investasi sekitar 3,2 dolar Amerika Serikat.
"Kemitraan sel baterai kami dengan Northvolt adalah kunci ambisi strategis kami dalam elektrifikasi," kata kepala eksekutif Volvo Cars Håkan Samuelsson yang dikutip dari CarsCoops, Senin.
"Kami berkomitmen untuk menjadi pemimpin di segmen mobil listrik premium dan hanya menjual kendaraan listrik murni pada tahun 2030," tambah dia
Pabrik itu akan mengedepankan energi terbarukan dan ditenagai oleh energi bebas fosil yang berfokus mendorong kapasitas energi terbarukan di wilayah tersebut.
Karena baterai merupakan bagian besar dari dampak lingkungan manufaktur EV, dengan meminimalkan jejak pabrik, Volvo berharap dapat membuat kendaraannya lebih hijau.
"Pabrik baterai baru kami akan mendukung ambisi kami untuk memiliki jaringan manufaktur yang sepenuhnya netral terhadap iklim dan mengamankan pasokan baterai berkualitas tinggi untuk tahun-tahun mendatang," kata Javier Varela, kepala teknik dan operasi di Volvo Cars.
Fasilitas tersebut akan memiliki kapasitas produksi sel tahunan hingga 50gWh, yang akan memasok kebutuhan baterai sekitar 500.000 kendaraan per tahun yang digunakan untuk Volvo dan Polestar.
Baca juga: Volvo terus jualan sedan meski permintaan SUV naik
Baca juga: Volvo bersiap rilis fitur "self-driving" di California
Baca juga: Jim Rowan gantikan Hakan Samuelsson jadi nahkoda baru Volvo
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022