Pemerintah Brunei meluncurkan paket wisata baru pada Sabtu (5/2) guna menarik wisatawan domestik dan mancanegara meski di tengah lonjakan kasus harian COVID-19 di negara Asia Tenggara itu baru-baru ini.Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung industri pariwisata lokal yang terdampak secara dramatis oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
Menurut Kementerian Sumber Daya Primer dan Pariwisata Brunei, rangkaian produk pariwisata itu dirancang khusus untuk distrik Brunei-Muara, yang memiliki berbagai landmark sekaligus tempat ibu kota negara Bandar Seri Begawan berada.
Kementerian itu mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendukung industri pariwisata lokal yang terdampak secara dramatis oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
Paket wisata baru itu diluncurkan usai peluncuran paket serupa baru-baru ini untuk Distrik Temburong, dan lebih banyak lagi paket wisata diharapkan akan diluncurkan untuk dua dari empat distrik negara itu, yakni Belait dan Tudong.
Kementerian itu menjelaskan bahwa paket tersebut termasuk mempromosikan tempat-tempat wisata, membantu para pemangku kepentingan pariwisata seperti hotel, pemandu wisata, dan agen wisata dalam menyediakan rencana perjalanan yang lengkap dan fleksibel, serta mengembangkan objek-objek wisata baru.
Paket tersebut juga dimaksudkan untuk membuat persiapan "untuk promosi liburan sekolah pada April, Agustus dan Desember tahun ini" serta "untuk kedatangan turis dari luar negeri setelah perbatasan-perbatasan dibuka kembali."
Meski demikian, Brunei kembali mengalami peningkatan kasus harian COVID-19, didominasi kasus penularan lokal, selama beberapa hari terakhir.
Negara itu mencatat 82 kasus, 133 kasus, 200 kasus, dan 140 kasus baru dalam empat hari pertama bulan Februari. Pada Sabtu, sebanyak 373 kasus baru COVID-19 dilaporkan, sehingga total kasus di negara itu menjadi 17.404 dengan 102 kematian.
Menurut Kementerian Kesehatan Brunei, di antara kasus baru yang dilaporkan pada Sabtu, 368 di antaranya merupakan kasus penularan lokal dan lima kasus impor.
Saat ini 1.196 kasus aktif masih dirawat dan terus dipantau di negara tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022