Sleman (ANTARA News) - Penghijauan kawasan Gunung Merapi yang mulai kekeringan akibat musim kemarau, sedikit terbantu dengan turunnya hujan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir, kata ketua tim penghijauan lereng gunung itu, Bambang Sugeng.Bibit tanaman penghijauan kawasan Merapi masih perlu penanganan khusus, terutama penyiramannya. Bibit pohon mulai tumbuh, dan hanya perlu penanganan serta perawatan yang intensif.
"Dalam beberapa hari terakhir hujan sempat turun di kawasan Merapi, dan ini sangat membantu penyiraman ribuan bibit pohon penghijauan yang mulai kekeringan akibat musim kemarau," katanya, di Sleman, Rabu.
Menurut dia, meskipun hujan beberapa kali hanya sebentar, namun menyebabkan lahan kering di kawasan gunung ini menjadi basah, dan bibit pohon penghijauan tersirami air.
"Bibit tanaman penghijauan kawasan Merapi masih perlu penanganan khusus, terutama penyiramannya. Bibit pohon mulai tumbuh, dan hanya perlu penanganan serta perawatan yang intensif," katanya.
Meskipun demikian, kata dia, penyiraman bibit pohon penghijauan dengan sistem tetes atau infus, tetap dilakukan. "Dari ratusan ribu bibit pohon yang ditanam, baru sekitar 1.000 batang di antaranya yang mendapatkan penyiraman dengan sistem tetes. Masih banyak yang belum dirawat dengan sistem tetes atau infusisasi," katanya.
Bambang mengatakan warga sekitar tidak mungkin bisa menyirami bibit pohon penghijauan setiap hari, karena selain ketersediaan air yang terbatas, mereka juga sudah mulai sibuk menata kehidupannya kembali.
"Bak-bak kecil penampung air yang disediakan untuk tanaman penghijauan jumlahnya belum memadai untuk bisa menjangkau seluruh bibit yang ditanam. Sehingga perlu ada infus, dan jumlahnya juga harus banyak. Sebab, jika jumlah infus tidak memadai, bibit tanaman yang tidak mendapatkan tetesan air pasti mati," katanya.
(V001)(M008)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011