Mohon pemerintah daerah terus melakukan monitoring pengawasan bersama jajaran polres dan kodim di masing-masing daerah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta jajaran pemerintah daerah memperketat pengawasan penerapan aplikasi PeduliLindungi pada berbagai fasilitas umum termasuk tempat-tempat wisata.
Khofifah di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, memang ditemukan adanya pelonggaran pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Indonesia.
"Di beberapa tempat, hasil evaluasi kemarin sore dengan Menko Marvest, rupanya ada pelonggaran dalam pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," kata Khofifah.
Baca juga: Gubernur Jatim apresiasi isoter di RSLT dan Asrama Haji Surabaya
Khofifah menjelaskan dengan informasi tersebut, maka pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di fasilitas umum, tempat rekreasi, hotel dan restoran di seluruh wilayah di Jawa Timur harus diperkuat oleh pemerintah daerah.
Penguatan penggunaan aplikasi PeduliLindungi tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk meminimalkan risiko penyebaran virus corona, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan cukup tinggi, termasuk di Jawa Timur.
"Mohon pemerintah daerah terus melakukan monitoring pengawasan bersama jajaran polres dan kodim di masing-masing daerah," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jatim tangani persoalan rasisme di SMAN Pakusari Jember
Selain itu, lanjutnya, berdasarkan evaluasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memang terjadi pelonggaran pengawasan penggunaan aplikasi PeduliLindungi pada titik-titik strategis.
Ia menambahkan, penguatan penggunaan aplikasi PeduliLindungi tersebut, tidak bertujuan untuk menutup tempat-tempat strategis seperti restoran, destinasi wisata dan lainnya. Namun, pengawasan perlu ditingkatkan dalam upaya untuk memperkuat disiplin prokes masyarakat.
Baca juga: Lampung jadikan Jatim Park referensi kembangkan Bakauheni Harbour City
"Tidak pada posisi untuk menutup tempat-tempat seperti restoran dan wisata, tidak. Tapi, PeduliLindungi ini harus ada pengawasnya, supaya disiplin dari mereka yang aktivitasnya meningkat," katanya.
Di Jawa Timur, secara keseluruhan ada 412.987 kasus konfirmasi positif COVID-19, dengan total kasus aktif sebanyak 6.052 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, sebanyak 377.138 orang dilaporkan telah sembuh dan 29.797 orang meninggal dunia.
Baca juga: Khofifah sebut Universitas Jambi bisa jadi pelopor kemajuan daerah
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022