Sembilan kasus Omicron sudah masuk di Kota Palu

9 Februari 2022 12:51 WIB
Sembilan kasus Omicron sudah masuk di Kota Palu
Wakil Wali Kota Palu, Reny A Lamadjido (kanan) didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Palu, Ilham (kiri) saat menyampaikan keterangan pers kepada wartawan mengenai perkembangan COVID-19 di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA/Moh Ridwan.

Benar sembilan pasien terkonfirmasi positif Omicron dan dipastikan mereka adalah warga Palu

Pemerintah Kota Palu melaporkan bahwa telah ditemukan sembilan kasus baru COVID-19 varian Omicron tertular kepada warga di ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah dan kini sedang menjalani perawatan.
 
"Benar sembilan pasien terkonfirmasi positif Omicron dan dipastikan mereka adalah warga Palu," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido dalam konferensi pers terkait perkembangan COVID-19 di Palu, Rabu.

Dari laporan Dinas Kesehatan Sulteng, katanya, terdeteksi kurang lebih 19 kasus positif COVID varian baru di provinsi tersebut dan sembilan di antaranya berada di Palu.

Sebanyak 19 warga terpapar itu masing-masing tiga orang berdomisili di Kabupaten Tolitoli dan Donggala, sedangkan empat orang lainnya belum diketahui domisili asal.

Wakil Wali Kota Palu mengemukakan hingga kini kurang lebih lima orang warga setempat telah menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Anutapura Palu.

"Menghadapi situasi ini, RSUD Anutapura Palu telah menyediakan sekitar 79 ruang isolasi bagi pasien terpapar Omicron. Artinya, pemerintah kota sudah melakukan langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kasus yang membludak," katanya.

Ia juga memaparkan, Pemkot Palu terpaksa menutup satu sekolah dasar yakni SDN Inpres 6 Kelurahan Lolu selama dua pekan ke depan, karena ditemukan kasus baru, sehingga pemerintah setempat melakukan upaya tindak lanjut guna mensterilkan satuan pendidikan tersebut gara virus tidak menyebar luas.

Sebagaimana kebijakan pemda setempat, katanya, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dilaksanakan berbasis kawasan, sehingga ruang lingkup lebih di persempit agar penanganan lebih mudah, cepat dan tepat.

"Percepatan penanganan kasus ini semakin masif dilakukan dengan metode penelusuran atau 3T (testing, tracing dan treatmen) terhadap orang-orang sempat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif. Hal ini dimaksudkan agar intervensi cepat dilakukan guna meminimalisir penularan yang cepat," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa percepatan pemberian vaksinasi lengkap kepada warga harus digenjot, terutama kelompok lanjut usia (lansia).

Termasuk, menjaga pola hidup bersih dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat melalui 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas).

"Secara umum capaian vaksinasi Kota Palu pada dosis pertama berada di angka 95,73 persen, vaksinasi tahap kedua 66,35 persen. Khusus lansia masih cukup rendah yakni 47,32 persen. Percepatan vaksinasi dilakukan guna meminimalisir risiko penularan agar dampaknya tidak menimbulkan gejala berat," demikian Reny  A Lamadjido .

Baca juga: 19 warga Sulteng terdeteksi positif varian omicron

Baca juga: Pakar: Omicron tidak lemah

Baca juga: Kasus kumulatif terkonfirmasi COVID-19 di Sulteng capai 47.408 kasus

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022