• Beranda
  • Berita
  • Meningkat, kasus aktif COVID-19 di Madura mencapai 156 orang

Meningkat, kasus aktif COVID-19 di Madura mencapai 156 orang

9 Februari 2022 16:32 WIB
Meningkat, kasus aktif COVID-19 di Madura mencapai 156 orang
Data sebaran COVID-19 di Sampang, Madura, Jawa Timur yang diakses pada Rabu (9/2/2022). (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Sampang)

Di Kabupaten Bangkalan sebanyak 69 orang, Sampang 36 orang, Pamekasan 12 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 39 orang.

Satgas COVID-19 ​menyatakan bahwa k​asus aktif COVID-19 di Pulau Madura, Jawa Timur meningkat dalam dua pekan terakhir dengan jumlah total mencapai sebanyak 156 orang.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun di Pamekasan, Rabu menyebutkan jumlah total kasus aktif itu berdasarkan laporan masing-masing Satgas COVID-19 hingga Senin (7/2) 2022 di empat kabupaten yang ada di Pulau Madura dengan rincian, di Kabupaten Bangkalan sebanyak 69 orang, Sampang 36 orang, Pamekasan 12 orang dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 39 orang.

Menurut Wakil Bupati Bangkalan Mohni di Bangkalan, Rabu, Pemkab Bangkalan kini mulai mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat yang sebelumnya sempat ditutup karena kasus aktif COVID-19 melandai.

"Mulai saat ini, tempat isolasi terpusat kembali kita aktifkan, dan warga terpapar COVID-19 harus diisolasi di tempat isolasi yang disediakan Satgas COVID-19 Bangkalan. Tidak boleh ada isolasi mandiri," katanya.

Menurut dia, langkah itu dilakukan, karena pihaknya tidak ingin terjadi penyebaran, apalagi kini ada varian baru COVID-19 yakni omicron yang penyebarannya sangat cepat.

"Jadi, warga yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, harus dilakukan isolasi secara terpusat," katanya menegaskan.

Wabup mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan lintas sektor di lingkungan Pemkab Bangkalan untuk penanganan kasus aktif baru COVID-19 tersebut.

Selain mengaktifkan kembali tempat isolasi terpusat, Pemkab Bangkalan juga meningkatkan kegiatan operasi yustisi penegakan disiplin protokol kesehatan dengan sasaran pusat-pusat perbelanjaan dan pengunjung kafe di wilayah itu.

Hal yang sama juga dilakukan di kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Selain meningkatkan disiplin protokol kesehatan dan menggencarkan kegiatan vaksinasi, juga mewajibkan semua kantor pemerintah dan swasta memasang aplikasi PeduliLindungi.

"Kalau di Pamekasan, sejak terjadi peningkatan kasus aktif COVID-19, kami langsung menggencarkan operasi yustisi pada siang dan malam hari," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Totok Hartono.

Upaya lain dengan melakukan penyemprotan disinfektan ke semua pasar tradisional yang tersebar di 13 kecamatan dan kantor layanan publik, seperti Mall Pelayanan Publik (MPP), lembaga pendidikan dan pondok pesantren.

Sebagaimana di Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Sumenep, peningkatan kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan juga terjadi dalam dua pekan terakhir.

"Sebelumnya, ruang isolasi bagi pasien COVID-19 di sini kosong. Tapi kini mulai bertambah, bahkan sudah ada 12 orang yang menjalani perawatan karena terkonfirmasi positif COVID-19," kata Humas Satgas COVID-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan dr Syaiful Hidayat.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Pamekasan Jatim meningkat

Baca juga: LIB tunda pertandingan Persipura vs Madura United karena COVID-19

Baca juga: RSUD Sampang rawat pasien hamil terpapar COVID-19 jenis omicron

Baca juga: Semua santri di Sumenep-Jatim difasilitasi tes cepat antigen gratis

 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022