"Ini konsep yang kita tawarkan ke negara-negara anggota G20 dan saya yakin beberapa negara juga memiliki setting sosial budaya yang sama dengan kita," kata Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian yang diterima di Jakarta, Rabu.
Saat menjadi pembicara dalam gelar wicara bertema "Solidaritas dan Kemitraan serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19" pada acara Kick Off G20 on Education and Culture, dia menjelaskan bahwa produktivitas bisa ditingkatkan melalui pelatihan vokasi yang mempertimbangkan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja.
Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas, ia melanjutkan, menawarkan akses pelatihan vokasi yang berkualitas bagi warga yang kurang beruntung, termasuk warga perdesaan.
Di samping itu, Anwar selaku Chair Employment Working Group (EWG) akan menjadikan sidang Presidensi G20 2022 sebagai forum bagi negara-negara anggota G20 untuk tukar pikiran mengenai upaya peningkatan produktivitas dan perumusan formula untuk bangkit bersama setelah pandemi COVID-19.
"Sesuai arahan Pak Presiden, kita bukan hanya memimpin sidang tapi betul-betul akan menjadi role model pimpinan, yang akan menjadi referensi bagi setiap isu yang akan dimunculkan dalam G20," katanya.
Dalam Presidensi G20 Indonesia pada 2022, Kemnaker mengusung empat isu prioritas termasuk penciptaan lapangan kerja berkelanjutan menghadapi perubahan dunia kerja serta pasar kerja yang inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak untuk penyandang disabilitas.
Isu prioritas lain yang diusung Kemnaker yakni pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan dan pelindungan tenaga kerja yang adaptif dan inklusif dalam merespons dunia kerja yang terus berubah.
Baca juga:
Kemnaker perluas kesempatan kerja melalui BLK Komunitas
Wapres berharap BLK Komunitas menjadi fondasi SDM unggul di Papua
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022