Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya menghadiri acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta Rabu,
"Pertama-tama atas nama masyarakat, bangsa, dan negara, saya menyampaikan selamat hari pers kepada seluruh insan pers Indonesia di mana pun berada. Sekaligus ucapan terima kasih, meskipun berada dalam situasi pandemi insan pers tetap bekerja terus menyampaikan informasi, meningkatkan literasi, membangun optimisme, dan membangun harapan sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak pandemi COVID-19," ujar Presiden.
Selama dua tahun terakhir, Presiden menjelaskan bahwa industri pers nasional mengalami tekanan luar biasa berat. Selain mengatasi tekanan akibat pandemi, pers nasional menghadapi tekanan akibat disrupsi digital, dan tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.
"Perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan pelik yang tadi sudah disampaikan Bapak Ketua PWI, munculnya sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata-mata mengejar Baca juga: Presiden: Pers miliki tugas besar sukseskan agenda Presidensi G20jumlah klik atau views, membanjirnya konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan, bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan," ujar Presiden.
Dalam kondisi penuh tekanan tersebut, lanjut Kepala Negara, media arus utama harus secepatnya bertransformasi, harus semakin inovatif, dan meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.
Selain itu, media arus utama harus membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan, dan mengisi konten berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada.
Baca juga: Presiden ingatkan pers Indonesia agar tak terjebak pragmatisme
"Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi, dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan, mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita," ujarnya.
Presiden menyebutkan bahwa ekosistem industri pers harus terus ditata. Menurutnya, iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan, perusahaan platform asing harus ditata dan diatur agar semakin baik tata kelolanya, serta aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal harus diperkuat.
"Kedaulatan informasi harus diwujudkan untuk kita bersama-sama. Kita harus perkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun, dan memperkuat platform nasional periklanan serta menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing," paparnya.
Di samping itu, Presiden menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar bagi produk teknologi digital global. Menurutnya, platform teknologi inovatif yang membantu dan memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang berkualitas, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan harus terus dibangun dan dikembangkan.
Baca juga: Presiden minta penataan ekosistem industri pers dalam Peringatan HPN
"Memberikan 'reward' sepadan kepada media-media arus utama yang konsisten mendedikasikan kemampuan dan sumber dayanya untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik yang berkualitas dan mencerdaskan," kata Presiden.
Puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022 digelar di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain dihadiri sejumlah pejabat negara, para tokoh pers, dan insan pers nasional, acara tersebut dihadiri sejumlah duta besar negara sahabat.
Turut mendampingi Presiden saat menghadiri acara Hari Pers Nasional Tahun 2022 secara virtual, yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G. Plate.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022