Sejumlah mobil bak terbuka berisi bedug berukuran besar dan berbagai alat musik lainnya seperti drum dan gamelan yang ditabuh "Bregada Bedug Jogokaryan", menyemarakkan suasana menyambut Ramadhan.
Selain mobil yang membawa bedug berkeliling kota, ratusan warga kampung turut mengiringi parade itu dengan mengendarai mobil pribadi serta sepeda motor.
"Kegiatan Kampung Ramadhan Jogokaryan akan semakin menguatkan citra kampung ini sebagai objek wisata religi," kata Ketua Takmir Masjid Jogokaryan Jazir di sela pembukaan kegiatan itu.
Sejumlah kegiatan yang telah disiapkan dalam Kampung Ramadhan Jogokaryan di antaranya pasar sore di sepanjang Jalan Jogokaryan yang menjajakan aneka makanan dan minuman, pakaian, souvenir, pernak-pernik Islami, yang menampilkan berbagai potensi ekonomi warga.
Selain itu, akan digelar pula lesehan sore yaitu buka puasa yang dikemas dengan berbagai acara menarik seperti "tausyiah humor" dan dongeng anak.
Ada pula "Angkringan Ramadhan", pengajian humor, tabligh dan konser kemerdekaan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang kebetulan jatuh pada bulan puasa.
"Selama bulan puasa, takmir masjid juga akan memberikan subsidi sahur bagi warga yang memerlukan, serta menyediakan buka puasa," katanya.
Ia mengatakan khusus untuk buka puasa, akan disediakan sekitar 1.000 porsi setiap harinya yang berbentuk nasi beserta lauk pauk dan minumannya yang akan dimasak oleh ibu-ibu dasawisma di kampung itu.
"Kami memberikan dana sebesar Rp1,5 juta kepada masing-masing dasawisma untuk memasak lauk pauk buka puasa," katanya.
Untuk menyediakan sekitar 30.000 porsi buka puasa selama satu bulan, diperlukan sekitar 1,2 ton beras, dan 600 kilogram gula pasir.
Total dana yang dianggarkan untuk pelaksanan berbagai kegiatan Kampung Ramadhan Jogokaryan tersebut adalah sekitar Rp256 juta.
Sementara itu, Ketua Panitia Kampung Ramadhan Krisna Yuniar mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi dan aktualisasi Masjid Jogokaryan untuk menghidupkan dan menghadirkan Ramadhan dengan nuasan khas, rekreatif sekaligus menghibur namun tidak mengurangi muatan dan kesuciannya.
"Kami berharap, Ramadhan sebagai bulan yang mulia dapat hadir di hati masyarakat dan disambut dengan penuh suka cita sehingga mampu meningkatkan kualitas ibadah dan produktivitas masyarakat secara luas," katanya.
Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang membuka kegiatan itu mengatakan kegiatan ini menjadi bukti bahwa masyarakat di wilayah setempat mampu berdaya, sekaligus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
"Kegiatan ini sesuai dengan gerakan semangat gotong royong `agawe majune Ngayogyakarta (Segoro Amarto)` yang dicanangkan beberapa waktu lalu untuk mengentaskan kemiskinan," katanya, yang juga berharap masjid bisa menjadi bagian dari pencerahan masyarakat.(*)
(U.E013/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011