• Beranda
  • Berita
  • FPSI: Tingkat kepuasan program DP Rp0 rendah karena realisasi rendah

FPSI: Tingkat kepuasan program DP Rp0 rendah karena realisasi rendah

11 Februari 2022 15:44 WIB
FPSI: Tingkat kepuasan program DP Rp0 rendah karena realisasi rendah
Arsip Foto - Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan hunian DP nol rupiah di Rusunami Klapa Village, Jakarta Timur, Senin (29/7/2019). ANTARA FOTO/Adnan Nanda/wpa/am.

Kalau sekarang hasil surveinya hanya 25,7 persen masyarakat puas, itu karena realisasinya jauh sekali

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (FPSI) DPRD DKI Jakarta menyebut tingkat kepuasan terhadap rumah DP Rp0 adalah rendah (25,7 persen) karena realisasi program unggulan Gubernur Anies Baswedan saat kampanye ini jauh dari target.

"Kalau sekarang hasil surveinya hanya 25,7 persen masyarakat puas, itu karena realisasinya jauh sekali dari apa yang disampaikan saat kampanye," kata Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari FPSI, Anthony Winza, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Anthony Winza, ada rasa kecewa di masyarakat. Karena itu, PSI DKI berupaya membantu mengingatkan program unggulan Pemprov DKI.

Anthony mengatakan, pada saat kampanye pemilihan gubernur, Anies berjanji bakal membangun 250 ribu unit rumah dengan uang muka Rp0, tapi realisasinya baru 942 unit.

"Rumah DP Rp0 ini kan, salah satu janji utama kampanye Pak Anies. Apalagi waktu debat pilgub sangat percaya diri. Jadi,  hal ini harus dipenuhi kalau mau konsisten dengan janjinya," ujar Anthony.

PSI DKI, kata dia, mengkritik langkah Anies yang mengubah target awal pembangunan rumah DP Rp0 menjadi 29.366 unit dalam RPJMD.

Menurut dia, langkah Anies ini seperti seseorang yang mendapat rapor merah atas kinerjanya. "Pak Anies bukannya lebih giat bekerja, justru meminta target nilai di rapor diturunkan agar tidak mendapatkan nilai merah," katanya.

Anthony juga menyoroti berbagai cicilan rumah DP Rp0 yang terlampau tinggi untuk dijangkau masyarakat kelas bawah, bahkan juga pekerja yang memiliki pendapatan standar upah minimum provinsi (UMP). 

Padahal, kata dia, Anies seharusnya bisa memfokuskan program rumah DP Rp0 itu untuk warga yang masih tinggal di bantaran kali.

"Kami masih ingat warga yang meninggal karena huniannya tidak layak, sangat tidak manusiawi. Ini butuh penjelasan konkret dari beliau. Jangan biasakan bersembunyi dan minta Pak Wagub yang menjawab, sedangkan kalau acara seremonial baru kencang," ucap Anthony.

Sebelumnya, survei Populi Center menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap program rumah DP Rp0 adalah rendah, yakni hanya 25,7 persen. Hanya 
4,3 persen yang merasa sangat puas.

Responden lainnya, 11,7 menyatakan biasa, 27,8 tidak puas, 3,2 sangat tidak puas, serta 27,3 tidak tahu.

Baca juga: Anies buka 30 unit tambahan rumah dengan DP Rp0 di Cengkareng
Baca juga: Anies enggan komentari batas atas upah untuk miliki rumah DP Rp0
Baca juga: DKI ingin rumah DP Rp0 banyak diakses warga

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022